Mantan Pemain Sebut MU Tidak Lagi Hanya Prioritaskan Sepak Bola

Urusan bisnis dianggap membuat Manchester United (MU) bukan hanya klub sepak bola, tapi juga fokus untuk mencari untung.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 25 Des 2019, 08:00 WIB
Para pemain Manchester United (MU). (AP Photo/Jon Super)

Liputan6.com, Manchester - Mantan pemain Manchester United (MU), Paul Parker mengaku sangat sulit melihat kondisi mantan klubnya itu yang terseok-seok di kompetisi Liga Inggris. Parker menilai ada masalah yang harus diselesaikan manajemen.

Dia merasa hasil-hasil minor yang diperoleh MU tidak sepenuhnya salah pemain atau pelatih. Parker yakin Setan Merah sekarang tidak terlalu fokus dalam urusan sepak bola.

"Pada saat ini, segala sesuatu yang terjadi di atas kepala pelatih, itu mengejutkan. Kisah-kisahnya keluar sepanjang waktu," kata Parker kepada Daily Express.

MU baru mengoleksi 25 poin dari 18 pertandingan Liga Inggris sejauh musim ini. Itu jumlah poin terendah yang diperoleh MU pada Hari Natal dalam 30 tahun terakhir.

"Ini menjadi dunia yang sulit bagi semua orang. Cukup sulit menjadi mantan pemain untuk sebuah klub, dan jika Anda bermain untuk klub itu dan Anda menikmati waktu Anda, Anda memiliki perasaan terhadap klub tersebut," tuturnya.

2 dari 3 halaman

Segi Bisnis

CEO Manchester United (MU), Ed Woodward. (MUTV)

"Anda mungkin tidak mendukung mereka, tetapi Anda setidaknya ingin mereka benar, dan Anda tidak ingin mereka menderita," ucap Paul Parker.

Parker percaya sekarang MU sedang mengalami krisis, karena hanya melihat sepak bola dari segi bisnis. Sudut pandang itu yang diyakini Parker harus diubah oleh jajaran direksi Setan Merah.

3 dari 3 halaman

Bukan Hanya Klub Sepak Bola

"Itu Manchester United. Ini bukan Manchester United FC lagi. Itu adalah klub sepakbola. Bukan bisnis, itu adalah klub sepak bola untuk satu tim yang mewakili masyarakat Manchester. Bahkan itu sudah diambil sekarang," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya