TNI Siap Terjunkan Koopsus Jika Dibutuhkan untuk Bebaskan Sandera Abu Sayyaf

Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk membebaskan 3 WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Des 2019, 21:35 WIB
Abu Sayyaf adalah kelompok separatis yang berbasis di Filipina.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk membebaskan 3 WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi mengatakan, pihaknya siap jika Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopsus TNI) diterjunkan untuk menyelamakan sandera.

"Koopssus TNI siap dilibatkan dalam operasi bila ada permintaan dari negara terkait, serta ada keputusan politik di negara kita," kata Sisriadi saat dikonfirmasi, Selasa (17/12/2019).

Namun, menurut dia, sampai sekarang belum ada permintaan untuk menerjunkan Koopsus.

"Sampai saat ini belum ada permintaan dan keputusan politik negara," pungkasnya.

Sudah dua bulan sejak September 2019, tiga WNI menjadi sandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Ketiganya merupakan nelayan Indonesia yang diculik dari Lahad Datu, Sabah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Minta Tebusan Rp 8 Miliar

Tiga nelayan diidentifikasi sebagai Maharudin Lunani (48), putranya Muhammad Farhan (27), dan anggota kru Samiun Maneu (27). Mereka diculik oleh orang-orang bersenjata dari kapal pukat nelayan yang terdaftar di Sandakan, perairan Tambisan.

Kelompok Abu Sayyaf meminta 30 juta peso atau sekitar Rp 8 miliar sebagai uang tebusan.

Seperti diketahui, Abu Sayyaf merupakan kelompok bersenjata yang kerap menculik nelayan. Kelompok ini berdomisili di Filipina, dengan tiga wilayah kekuasaan di daerah Jolo, Basilan, dan Mindanao. Meski begitu, mereka juga kerap berpindah-pindah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya