Penyaluran KPR BTN Capai Rp 300 Triliun

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus membanru pemerintah untuk mensukseskan Program Sejuta Rumah.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Des 2019, 18:20 WIB
Sebuah maket perumahan di tampilkan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Penurunan DP KPR rumah kedua dan ketiga juga turun masing-masing menjadi 20% dan 25%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sebagai sebagai bank yang fokus pada segmen properti, terus membantu pemerintah untuk mensukseskan Program Sejuta Rumah. 

BTN telah menyalurkan pembiayaan KPR yang diperuntukkan sekitar 5 juta rumah, dengan nilai kredit mencapai sekitar yang Rp 300 triliun. Adapun, khusus KPR subsidi, kredit yang disalurkan BTN menempati porsi paling besar mencapai 3,46 juta unit rumah dengan nilai kredit sekitar Rp 159,97 triliun.

“Besarnya porsi penyaluran KPR Subsidi berkat kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah,” kata Direktur Utama BTN, Pahala N Mansury di Jakarta, Minggu (8/12/2019).

Program tersebut merupakan program yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sejak tahun 2015. Maka, Kementerian PUPR menggandeng perbankan termasuk BTN untuk mendukung pembiayaan program tersebut, dengan berbagai skema, diantaranya FLPP dan BP2BT dan Bantuan Uang Muka atau BUM.

Menurut Pahala, dengan peran besar yang dimiliki BTN, Perseroan bisa terus melakukan upaya percepatan penyaluran KPR Subsidi kepada masyarakat dan tepat sasaran sesuai yang diamanahkan Kementerian PUPR.

Serta, dengan adanya momentum ini, Ia berharap Bank BTN bisa melakukan inovasi dalam membuat model bisnis pembiayaan perumahan, maupun tabungan untuk melayani kebutuhan hunian bagi masyarakat, sekaligus untuk ke depannya perseroan mampu menggaet segmen milenial.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Pembenahan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan Plaza KPR dan KPR Hotline di Jakarta, Selasa (12/12). contact center yang dibuka untuk memberikan segala informasi mengenai produk KPR baik subsidi maupun non-subsidi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, perseroan akan lebih berfokus pada pentingnya pembenahan proses bisnis di BTN agar dapat meningkatkan kualitas produk dan layanannya sehingga Bank BTN dapat tumbuh secara berkelanjutan, tambahnya.

“Pasar KPR sudah sangat sesak baik subsidi maupun non subsidi. Posisi Bank BTN sebagai Bank yang besar dengan core business pembiayaan perumahan bagi masyarakat dengan dominasi KPR secara nasional perlu untuk bagaimana ke depan mencari terobosan dan inovasi baru agar Bank BTN menjadi top of mind seluruh generasi, baik milenial, generasi X maupun baby boomers jika bicara tentang KPR,” kata Pahala.

kelak dengan tumbuhnya generasi muda akan mendominasi dunia, maka Bank BTN harus melihat peluang tersebut, dan siap untuk memenuhi kebutuhan mereka. Inovasi sangat penting bagi perseroan untuk menghasilkan produk dan layanan baru, untuk menggaet para generasi muda tersebut terutama dalam kebutuhan hunian.

Maka dari itu, perseroan telah memiliki produk khusus bagi melenial, yakni telah diluncurkan pada triwulan III tahun 2018 lalu. Pihaknya, berencana akan menyempurnakan produk tersebut, agar generasi milenial mudah dalam mendapatkan rumah impiannya, sekaligus produk perbankan berbasis digital yang mendukung kebutuhannya.

 

3 dari 3 halaman

KPR Gaess

Layar monitor disiapkan untuk memandu konsumen di Stasiun Kota, Jakarta, Senin (4/12). Menyambut HUT ke-41 KPR, PT BTN (Persero) Tbk menggelar parade KPR dengan suku bunga KPR berbunga rendah 4,1 persen. (liputan6.com/Angga Yuniar)

Produk KPR Gaess menjadi perhatian manajemen karena generasi yang lahir tahun 1981-2000 ini berdasarkan riset Badan Pusat Statistik akan mendominasi populasi penduduk Indonesia, atau sekitar 34% atau sebesar 83 juta jiwa pada tahun 2020. Segmen ini menjadi peluang pasar yang menjanjikan bagi perbankan, karena sebagian besar milenial merupakan golongan kelas menengah yang menjadi penggerak ekonomi bangsa.

“Namun, tidak seluruh generasi milenial dapat atau mau mengajukan KPR, untuk itu kita perlu melakukan edukasi dan inovasi serta meracik skema-skema program dan produk yang dapat memenuhi kebutuhan layanan perbankan sesuai selera milenial,” katanya.

Tahun 2020, diyakini Pahala akan menjadi titik balik bagi bank BTN untuk melakukan transformasi baik secara internal maupun eksternal.

“Kami sudah memiliki nomenklatur yang berbeda dengan Bank lain. Dengan adanya Direksi yang khusus menanangani Big Data Analytics, kami optimis ke depan akan dapat memanfaatkan data konsumen kami untuk melakukan inovasi produk perbankan digital yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan konsumen kami,” tutup Pahala.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya