Polisi Malaysia Ragukan Kebenaran Video Serangan kepada Suporter Timnas Indonesia

Polisi Malaysia (PDRM) akan menyelidiki video serangan kepada suporter Timnas Indonesia bekerja sama dengan kementerian komunikasi dan multimedia. Korban penyerangan juga diminta melapor.

oleh Defri Saefullah diperbarui 22 Nov 2019, 23:40 WIB
Suporter Timnas Indonesia diduga mendapatkan serangan dari warga Malaysia saat memberikan dukungan (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta Polis Diraja Malaysia (PDRM) mengeluarkan pernyataan resmi terkait beredarnya video dugaan serangan kepada suporter Timnas Indonesia oleh suporter Malaysia. Dalam laman facebook mereka dinyatakan, PDRM tetap tidak mempercayai kebenaran video tersebut alias hoax.

PDRM mensinyalir video tersebut ditujukan untuk memperburuk citra Malaysia. Selain itu ini juga disebut mereka bisa merusak hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia.

"PDRM telah menerima laporan terkait tersebarnya video berdurasi 48 detik di media sosial. Di video itu ditunjukkan beberapa orang yang diduga warga Indonesia diserang oleh warga Malaysia," bunyi pernyataan rilis PDRM di laman facebook mereka.

"PDRM dengan ini mendesak agar keaslian video ini diselediki. Kami percaya insiden tersebut tidak terjadi di sekitar stadion Bukit Jalil.

"Penyebaran video ini diyakini hanya ingin merusak reputasi Malaysia. Selain itu, ini juga bisa merusak hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia."

 

Video

2 dari 2 halaman

Warga Malaysia Terancam

Suporter Malaysia memberikan dukungan saat melawan Timnas Indonesia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Polisi Malaysia juga khawatir beredarnya video ini bisa mengancam keselamatan warga mereka di Indonesia.

"Kini PDRM dengan Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia akan menyelediki secara detail soal video tersebut," lanjut pernyataan PDRM.

PDRM juga meminta korban yang ada di video tersebut untuk melapor ke polisi. Orang yang menjadi saksi juga diharapkan melapor untuk membantu penyelidikan.

"Disarankan agar penyebaran video tersebut dihentikan. Ini dikhawatirkan hanya mampu membuat kemarahan warga Indonesia dan Malaysia."

"Keamanan dan hubungan baik antara kedua negara tidak sepatutnya dirusak dengan video yang belum tentu kebenarannya."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya