Para Guru Menemui MUI soal Buku Berbau Pornografi

Kecewa karena buku bacaan berbau pornografi tidak mendapat tanggapan memadai dari pejabat berwenang, sejumlah guru yang tergabung dalam Forum Guru Independen Jawa Barat melaporkan kasus itu ke MUI.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jun 2012, 07:32 WIB
Liputan6.com, Bandung: Sejumlah pengurus Federasi Guru Independen Jawa barat mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia di Jalan Riau, Bandung, Selasa (12/6).

Mereka membawa tiga buku untuk siswa SD yakni Tambelo: Kembalinya si Burung Camar, Tidak Hilang Sebuah Nama, serta Ada Duka di Wibeng yang beredar di sejumlah SD di Bandung. Isi ketiga buku tersebut dianggap tidak hanya berbau pornografi karena bercerita tentang hubungan layaknya suami isteri. Mereka juga menemukan, isi buku itu mengandung pelecehan terhadap agama islam. Bahkan ada kalimat yang dinilai mengadu domba antar umat beragama.

Setelah menerima pengaduan, MUI Jawa Barat berpendapat, ketiga buku itu memang tidak layak dibaca siswa SD. Bahkan MUI juga menilai buku itu juga melecehkan agama Islam. Pihaknya akan mempelajari dengan serius sebelum melaporkan ke pihak berwajib.

Tidak hanya di Kota Bandung, bacaan berbau pornografis itu beredar  juga di sejumlah SD di Kabupaten Bandung dan sejumlah tempat di di Jawa Tengah. Di antaranya Purworejo, Magelang, Solo, dan Wonogiri. Semuanya adalah buku-buku bantuan dari dana alokasi khusus tahun 2010-2011. Kendati demikian, belum ada tindakan konkret dari pihak berwenang. (YUS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya