Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru Diumumkan 23 Desember 2019

Terdapat 755 peserta yang mengikuti sayembara gagasan desain ibu kota baru negara.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Nov 2019, 21:31 WIB
Sejumlah siswa mencari lokasi calon ibu kota baru pada peta saat kegiatan belajar bertema wawasan Nusantara di SDN Menteng 02, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Kegiatan belajar wawasan Nusantara itu memberitahukan lokasi pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur.(merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengemukakan bahwa pengumuman pemenang sayembara desain ibu kota baru dilaksanakan pada 23 Desember 2019.

"Sebagaimana diketahui, kami gelar sayembara, mudah-mudahan kita bisa sampaikan pemenangnya, mudah-mudahan penetapan pemenangnya 23 Desember," ujar Basuki Hadimuljono dikutip dari Antara, Rabu (20/11/2019).

Setelah itu, lanjut dia, pihaknya akan menindaklanjuti desain ibu kota baru sebagai salah satu acuan pembangunan ibu kota negara.

Ia memaparkan ruang lingkup penilaian sayembara adalah gagasan desain yang meliputi desain kawasan inti pusat pemerintahan dengan luas area sekitar 4.000 ha, kawasan ibu kota negara dengan luas area kurang lebih 40.000 ha. Dan kawasan perluasan ibu kota negara dengan luas total area hingga sekitar 180.000 ha.

"Yang kita hitung berdasarkan indikator-indikator yang ada," ucapnya.

Basuki menambahkan terdapat 755 peserta yang mengikuti sayembara gagasan desain ibu kota baru negara. Setelah pengumuman pemenang, pihaknya akan menindaklanjuti desain itu.

"Peserta terbanyak dari Jakarta, yakni 197 peserta kemudian dari Jawa Barat, Jawa Tengah. Hampir semua provinsi mengikuti," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Mengandung Batu Bara

Desain Ibu Kota Baru di Kalimantan. (Liputan6.com/ Istimewa)

Dalam kesempatan itu, Menteri Basuki juga mengatakan bahwa daerah Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan calon lokasi ibu kota baru Indonesia itu bebas dari kandungan batubara.

"Sesuai dengan penelitian kami dengan Bappenas, yang mengandung batubara bukan di situ (Sepaku) tapi di sebelah timur, teluk," ujarnya.

Ia menambahkan pihaknya sudah menghitung kebutuhan anggaran prasarana dasar untuk mendukung pembangunan ibu kota baru, diantaranya drainase, air minum, dan energi.

"Kebutuhan anggaran prasarana dasar sudah kita hitung tapi masih kasar, kalau angka detailnya di desain nanti. Skema pembiayaannya nanti ada tim kami, nanti ada Pokja (Kelompok Kerja) Pembiayaan," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya