Badan Otorita Ibu Kota Negara Baru Dibentuk Pekan Depan

Suharso belum mau membocorkan calon kepala BO untuk persiapan ibu kota baru tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2019, 18:41 WIB
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah akan membentuk Badan Otorita (BO) Persiapan Pemindahan dan Pembangunan Ibu Kota Negara. Rencananya, pembentukan BO dilakukan Desember 2019.

"Badan otorita mungkin paling enggak bulan depan," ujar Suharso di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (18/11/2019).

Suharso belum mau membocorkan calon kepala BO untuk persiapan ibu kota baru tersebut. Dia hanya menegaskan penentuan kepala BO harus seizin Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Ya nanti dibicarakan bersama Presiden," kata dia.

Plt Ketua Umum PPP ini menjelaskan, pembentukan BO akan menggunakan Peraturan Presiden (Perpres). Dengan demikian, tidak perlu dibuat Undang-undang baru yang mengatur tentang Persiapan Pemindahan dan Pembangunan Ibu Kota Negara.

"Nggak perlu undang-undang, Perpres saja," ucap Suharso

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Khas Indonesia

Kemenhub merumuskan rencana induk (masterplan) interkoneksi seluruh jalur transportasi ibu kota negara (IKN) di Kaltim. (Liputan6.com/Abelda Gunawan)

Sebelumnya, Suharso mengatakan Presiden Jokowi menginginkan Istana Kepresidenan di ibu kota negara baru di kawasan Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, nantinya khas Indonesia. Dia tak ingin desain Istana mengikuti gaya arsitektur Barok dan Rokoko.

"Presiden menginginkan misalnya bentuk istananya yang khas Indonesia," katanya.

Saat ini bentuk Istana Kepresidenan baik di Jakarta, Bogor maupun Cipanas identik dengan gaya Rokoko. Rokoko merupakan gaya arsitektur peninggalan Belanda.

"Kalau ini kan peninggalan kolonial, Barok Rokoko ada di sini. Presiden ingin mungkin khas Indonesia akan berbeda," ujarnya.

Jokowi juga ingin ibu kota negara baru nantinya bisa menjadi kota terbaik di dunia. Karena itu, proses pembangunan ibu kota baru harus cermat dan kreatif. Salah satunya, memanfaatkan Teluk Balikpapan.

"Jadi secara fisik memang kita akan mengeksploitasi teluk itu, kan ada teluk tuh supaya ada keindahan," jelasnya.

"Jadi untuk menunjukkan bahwa kita ini negara maritim kan, negara kepulauan, tentu laut yang indah, yang masuk ke teluk itu kan luar biasa bagusnya. Jadi mungkin akan jadi ikonik dunia lah," imbuhnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya