Mengenal Sejarah Suzuki, dari Pabrik Mesin Tenun hingga Raksasa Otomotif Dunia

Liputan6.com, Shizuoka - Dalam kunjungan tim Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang juga diikuti oleh Liputan6.com ke Tokyo Motor Show (TMS) 2019, pabrikan berlambang huruf S ini mengajak untuk mengunjungi markasnya yang terletak di Hamamatsu, Shizuoka, Jepang. Selain itu, rombongan jurnalis Indonesia ini, juga diajak mampir ke museum Suzuki, di Plaza Suzuki.

Tempat yang dipenuhi berbagai informasi sejarah dan perkembangan industri otomotif yang dibangun oleh Suzuki ini, berada di seberang kantor pusat Suzuki Motor Corporation. Di sini, tersimpan berbagai macam mobil, motor, motor balap, dan mesin tempel Suzuki dari generasi awal hingga saat ini.

Perjalanan di museum Suzuki ini dimulai dari lantai dasar gedung, yang menjadi display mobil dan motor baru Suzuki, serta berabgai pernak-pernik merchandise. Beranjak ke lantai tiga, diawali dengan berbagai penampakan mesin tenun, karena memang sang pendiri, Michio Suzuki merupakan pencipta mesin tenun, Suzuki Loom Works pada 1909.

Singkat cerita, Suzuki Loom Works berkembang pesat, dan bertahan hingga sekitar 30 tahun hingga industri permintaan mesin tenun makin lama makin menyusut, dan Michio Suzuki mulai mempertimbangkan untuk membuat produk otomotif. Sang pendiri memiliki ide untuk menempelkan mesin ke sepeda, dan mengubahnya menjadi kendaraan bermotor.

Pada 1952, ide Michio ini terwujud dengan dirilisnya Power Free, sepeda bermotor yang menggunakan mesin buatan Suzuki dengan kualitas tinggi. Sukses di pasaran, Suzuki kemudian merilis Diamond Free pada 1953 dan Mini Free pada 1954.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS