Bus Zhongtong yang Sempat Buat Kesal Ahok Kembali Mengaspal di Jalur Transjakarta

Nadia mengatakan, pengadaan bus Zhongtong adalah pelaksanaan kontrak 2013 yang kemudian tiba di Jakarta pada 2016.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Okt 2019, 20:57 WIB
Bus TransJakarta saat melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (9/3/2015). PT Transjakarta menghentikan operasional 30 bus merek Zhongtong pasca insiden terbakarnya bus buatan Tiongkok itu pada Minggu (8/3) kemarin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bus Transjakarta merek Zhongtong kembali beroperasi setelah lama tak terlihat. Bus pabrikan China ini kembali mengaspal setelah posisinya digantikan oleh bus-bus baru keluaran perusahaan otomotif Eropa seperti Scania, Mercedes Benz, dan Volvo.

Terkait kemunculan kembali Bus Zhongtong, Kepala Divisi Sekretraris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo mengatakan, bus-bus tersebut bukan didatangkan pada tahun ini.

Nadia mengatakan, pengadaan bus ini adalah pelaksanaan kontrak 2013 yang kemudian tiba di Jakarta pada 2016. Operator dari Bus Zhong Tong yakni Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) dan belum menyelesaikan kontraknya.

"Ini ceritanya adalah pelaksanaan kontrak yang tidak dapat dipenuhi PPD pada waktu itu. Sehingga terbit penalti dan baru bisa dipenuhi sesuai kontraknya pun ini baru sebagian," kata Nadia saat dihubungi, Senin (14/10/2019).

Bus TransJakarta melintasi di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (9/3/2015). PT Transjakarta menghentikan operasional 30 bus merek Zhongtong pasca insiden terbakarnya bus buatan Tiongkok itu pada Minggu (8/3) kemarin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia menjelaskan pada Juli 2018 Badan Arbitrase Nasional Indonesia atau BANI mengeluarkan keputusan agar pihak Transjakarta dapat mengoperasikan Bus Zhongtong berdasarkan kontrak yang belum selesai tersebut.

Berdasarkan kontrak yang ada, seharusnya Zhong Thong yang dioperasikan sebanyak 59 buah.

"Dan (PPD) tetap membayarkan penalti dari wanprestasinya," ucap dia. 

Sebelumnya, pada tahun 2015 sebanyak 30 unit bus Transjakarta merek Zhong Thong dihentikan sementara pengoperasiannya. Hal itu dipicu terbakarnya salah satu unit bus merek yang sama di koridor 9 pada Minggu 8 Maret 2015.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta saat itu, Steve Kosasih mengakui penarikan 30 armada Transjakarta itu akan menganggu pelayanan transporasi massal. Sebagai solusinya, mulai Selasa (10/3/2015), PT Transjakarta akan memperbantukan 30 armada angkutan malam hari (Amari) sebagai pengganti bus-bus yang ditarik. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Buat Ahok Kesal

Bus TransJakarta saat melewati kawasan Bundaran HI, Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Banyaknya masalah teknis yang dialami Bus Zhingtong ini juga membuat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI Jakarta saat itu meradang.

Dia mengaku kapok membeli bus-bus bermerek tidak terkenal, lantaran banyaknya kerusakan dan kecelakaan yang terjadi.

"Kita nggak mau lagi yang nggak jelas. Misal kamu punya uang, mau beli motor, mau beli merek Ahok apa merek Yamaha? Ya Yamaha dong. Lo gila belum pernah denger motor merek Ahok tiba-tiba mau kamu beli. Harganya beda sedikit pula,”  kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015.

Ahok pun mengaku heran mengapa pihak Transjakarta saat itu memilih bus-bus keluaran China yang mereknya tidak terlalu dikenal, dibanding membeli bus keluaran merek-merek perusahaan terkenal.

“TransJakarta itu berani tuh beli itu. Nggak jelas. Saya baru denger nama Zhongtong dulu kan, Wei Chai gitu lho. Kenapa nggak beli Mercedes-Benz gitu lho," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya