Seluruh Sektor Terbakar, IHSG Melemah ke 6.188,77

Investor asing beli saham Rp 48 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.093.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Sep 2019, 09:15 WIB
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan saham Selasa ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.093.

Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (24/9/2019), IHSG turun 17,42 poin atau 0,28 persen ke level 6.188,77. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG terus melemah ke 26,52 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.179,89.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,74 persen ke posisi 969,84. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.194,59 dan terendah di 6.176,56.

Sebanyak 79 saham menguat tetapi tak mamu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 128 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 127 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 30.009 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 394 miliar.

Investor asing beli saham Rp 48 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.093.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 0,60 persen. Diikuti sektor kontruksi melemah 0,59 persen dan sektor manufaktur tertekan 0,57 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain OPMS melonjak 24,56 persen ke Rp 284 per saham, APEX naik 23,93 persen ke Rp 580 per saham, dan ALKA naik 18,75 persen persen ke Rp 570 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain TFAS yang turun 8,33 persen ke Rp 220 per saham, CARS turun 5,56 persen ke Rp 238 per saham dan OKAS turun 4,44 persen ke Rp 259 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Performa indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan loyo di pasar saham hari ini. Dorongan jual diprediksi tidak akan setinggi di hari sebelumnya.

Riset KGI Sekuritas mengungkapkan, indeks lebih cenderung untuk menguji ke level support 6.170-6.110 dan resistance di 6.300-6.350.

"Kami merekomendasikan untuk melakukan akumulasi intensif dengan menjual pada siklus kenaikan berikutnya," tutur Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko di Jakarta, Selasa (24/9/2019). 

Pernyataan ini didukung oleh riset Artha Sekuritas untuk hari ini. Disebutkan, secara teknikal IHSG membentuk deadcross menandakan potensi pelemahan masih terbuka.

Pada hari ini, Analis PT Artha Sekuritas Frederik Rasali memproyeksi IHSG akan tertekan dengan diperdagangkan di support 6.166-6.186 dan resistance 6.237-6.268.

Menanggapi hal ini, Frederik menganjurkan agar mengoleksi sejumlah saham BUMN seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Di sisi lain, Yuganur menyarankan agar investor membeli saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), serta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya