Korut: Peluncuran Uji Coba Senjata Baru Berakhir Sempurna

Media pemerintah Korea Utara mengeluarkan pernyataan atas peluncuran rudal terbaru Kim Jong-un yang dilakukan pada Jumat, 16 Agustus 2019.

oleh Siti Khotimah diperbarui 17 Agu 2019, 13:30 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un mengawasi langsung uji coba peluncuran rudal balistik Hwasong-12 di lokasi yang tak diketahui pada foto yang dirilis Sabtu (16/9). Kim Jong-Un bersumpah akan menyempurnakan kekuatan nuklir negaranya. (KCNA/KNS via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kembali mengawasi peluncuran "senjata baru" menurut media pemerintahnya pada Sabtu, 17 Agustus 2019. Hal itu dinilai kian mempersulit upaya denuklirisasi.

Peluncuran terbaru itu berlangsung pada hari Jumat, menjadi uji senjata Korut keenam kalinya dalam beberapa pekan terakhir, seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (17/8/2019).

Tes yang bertubi-tubi itu disinyalir sebagai bentuk protes negeri pimpinan Kim Jong-un atas latihan militer tahunan AS dan Korea Selatan, yang menurut Pyongyang dianggap sebagai latihan untuk menginvasi negaranya.

Para pejabat pertahanan Korea Selatan mengatakan, Korut menembakkan apa yang tampak sebagai dua rudal balistik jarak pendek. Proyektil yang proses ujinya disaksikan Kim Jong-un itu terbang sekitar 230 km sebelum jatuh di lautan antara semenanjung Korea dan Jepang.

2 dari 3 halaman

Tes Berakhir 'Sempurna'

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un melihat sebuah kentang saat mengunjungi pabrik produksi Samjiyon Potato Farina di Samjiyon County (30/10). (Photo by KCNA VIA KNS / KCNA VIA KNS / AFP)

Sebuah laporan oleh Kantor Berita Pusat resmi Korea mengatakan tes itu memiliki "hasil sempurna", yang berarti akan memperkuat kepercayaan Korut terhadap senjata jenis baru itu.

Pyongyang secara rutin mengungkapkan kemarahannya pada pertandingan perang, tetapi di masa lalu telah menghindari melakukan tes saat manuver sedang berlangsung.

Laporan KCNA muncul setelah Pyongyang menyebut Presiden Korea Selatan Moon Jae-in "kurang ajar" karena berharap untuk melanjutkan pembicaraan antar-Korea sambil melanjutkan latihan militer dengan Washington.

Rencana untuk melanjutkan perundingan tingkat kerja antara Korea Utara dan Washington tampaknya telah terhenti sejak pertemuan Juni yang dadakan antara para pemimpin kedua negara.

Uniknya, Presiden AS Donald Trump sempat mengatakan setuju dengan keberatan Kim terhadap latihan militer.

3 dari 3 halaman

Dilakukan Sebelum Utusan AS ke Korsel

Presiden AS Donald Trump menjabat tangan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam sesi makan malam, Rabu 27 Februari 2019, di Hanoi, Vietnam. (AP / Evan Vucci)

Uji coba senjata baru itu dilakukan sebelum utusan khusus AS untuk Korea Utara melakukan perjalanan ke Jepang dan Korea Selatan. Kunjungan itu akan berlangsung minggu depan, dalam pembicaraan mengenai denuklirisasi Utara, kata Departemen Luar Negeri AS pada Jumat.

Korea Utara mengatakan pembicaraan nuklir akan "ketat" antara Pyongyang dan Washington, menolak untuk mengadakan dialog terpisah dengan Korea Selatan.

"Kami tidak memiliki apa pun untuk berbicara lagi dengan pihak berwenang Korea Selatan atau tidak punya ide untuk duduk bersama mereka lagi," kata Korea Utara hari Jumat.

Washington, sekutu keamanan Seoul, menempatkan hampir 30.000 tentara di Korea Selatan untuk mempertahankannya dari tetangganya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya