Selain Kivlan Zen, Polisi Duga Ada Pihak Lain Gunakan Senjata di Rusuh 22 Mei

Kapolri menegaskan, pihaknya tengah melakukan investigasi tentang banyaknya korban berjatuhan baik dari aparat maupun massa.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jun 2019, 11:25 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Merdeka/Ronald)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menduga, aksi kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei lalu ditunggangi oleh pihak ketiga hingga melakukan aksi perusakan di berbagai tempat seperti Asrama Brimob Petamburan, Jakarta Barat. Sebab, sebelum tanggal 21-22 Mei ada tiga kelompok yang memiliki senjata ilegal yang diduga berkaitan dengan peristiwa di Jakarta.

"Pertama ada 15 orang dengan 4 senjata api di Jawa Barat. Yang kedua adalah Bapak S (Mayjen Purn Soenarko) yang mengirimkan senjata dari Aceh untuk tanggal 22, sekarang disita. Lalu Bapak Kivlan Zen ada 4 senjata api," kata Tito di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (13/6/2019).

"Mungkin ada pihak lain yang tak terdeteksi menggunakan senjata api," sambung Tito.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menegaskan, pihaknya tengah melakukan investigasi tentang banyaknya korban berjatuhan baik dari aparat maupun massa saat kerusuhan terjadi.

"Kita lihat apakah mereka adalah korban sebagai perusuh. Atau mereka korban masyarakat biasa. Ini sedang didalami oleh tim," ujar Tito.

2 dari 2 halaman

Kerjasama dengan Komnas HAM

Lebih lanjut ia menegaskan, saat ini tim bekerja pararel dengan Komnas HAM. Rapat dilakukan dengan Komnas HAM untuk merekonsiliasi data dari Polri dan juga tim Komnas HAM.

"Jadi kita tidak mau membuat menjadi sama, tapi masing-masing berbeda yang penting ada komunikasi karena data dan fakta itu perlu. Untuk bisa terjadi sebagian di tempat lain sebagian juga didapatkan," pungkas Tito.

 

Reporter: Ronald

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya