Jadi Target Pembunuhan, Ini Tanggapan Wiranto

Wiranto mengatakan, meskipun ada ancaman pembunuhan pihaknya dan pejabat lain tetap bekerja keras sesuai dengan prosedur yang ada.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2019, 17:39 WIB
Menkopolhukam Wiranto bersama Mendagri Tjahjo Kumolo dan KSP Moeldoko memberi keterangan usai rapat koordinasi tentang keamanan pasca-pemilu 2019 di Jakarta, Rabu (24/4). Wiranto menjelaskan Sejumlah isu seperti hoaks dan tuduhan yang berakibat pada delegitimasi KPU. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menyatakan tidak gentar menjadi target pembunuhan oleh kelompok penunggang gelap aksi massa 22 Mei 2019.

"Soal nyawa itu ada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT," kata Wiranto saat jumpa pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

"Memang rencana pembunuhan kepada pejabat itu kan ditujukan atau dimaksud untuk memberikan rasa takut agar pejabat yang bersangkutan kemudian mengurangi aktivitasnya, lemah. Tetapi kita tidak seperti itu," tegas Wiranto.

Mantan Pangab (Panglima TNI) ini menambahkan, meskipun ada ancaman pembunuhan pihaknya dan pejabat lainnya tetap bekerja keras sesuai dengan prosedur yang ada.

"Orientasi kami adalah mengamankan keselamatan negara," kata Wiranto seperti dikutip dari Antara.

Ia berharap aparat kepolisian bisa mengusut tuntas mengenai rencana pembunuhan yang sangat serius seperti ini.

Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyebutkan, empat tokoh nasional atau pejabat negara yang menjadi target pembunuhan dari enam tersangka, adalah Wiranto (Menko Polhukam), Luhut B Panjaitan (Menko Kemaritiman), Budi Gunawan (Kepala BIN) dan Gories Mere (Stafsus Presiden bidang intelijen dan keamanan).

"Dasar kami sebenarnya hanya BAP yang resmi. Hasil pemeriksaan para tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan informasi intelijen," kata Kapolri saat jumpa pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.

Sementara satu pemimpin lembaga survei yang juga menjadi target pembunuhan, Kapolri enggan menyebutkannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya