IHSG Dibuka Turun ke 6.055, Terendah Sepanjang 2019

Investor asing jual saham Rp 40 miliar di pasar reguler. Posisi rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sebesar 14.445.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Mei 2019, 09:15 WIB
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Nilai tukar rupiah juma melemah di kisaran 14.445per dolar AS.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (14/5/2019), IHSG melemah 53,99 atau 0,88 persen ke posisi 6.081,40. Sedangkan pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00, IHSG masih melemah dengan turun 79,99 poin atau 1,30 persen ke level 6.055,40. Ini adalah level terendah sepanjang tahun ini.

Adapun indeks saham LQ45 melemah 1,63 persen ke posisi 945,21. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada perdagangan hari ini.

Sebanyak 179 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 31 saham menguat dan 88 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.083,02 dan terendah 6.040,67.

Total frekuensi perdagangan saham 23.006 kali dengan volume perdagangan saham 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 494,1 miliar.

Investor asing jual saham Rp 40 miliar di pasar reguler. Posisi rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sebesar 14.445.

Seluruh sektor berada di zona merah. Saham industri dasar turun 2,22 persen dan membukukan penurunan terbesar. Saham aneka industri melemah 2,15 dan saham manufaktur tertekan 2,01 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham POSA naik 24,68 persen ke posisi Rp 394 per saham, saham MTWI mendaki 18,84 persen ke posisi Rp 82 per saham, dan saham RMBA menguat 12,50 persen ke posisi Rp 450 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah dan menekan IHSG antara lain saham GLOB turun 10,86 persen ke posisi Rp 312 per saham, saham IIKP tergelincir 10 persen ke posisi Rp 55 per saham, dan saham NRCA susut 8,17 persen ke posisi Rp 382 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pergerakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melemah pada perdagangan saham Selasa (14/5/2019).

Perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS)-China tetap menjadi sentimen global yang mempengaruhi kinerja gerak IHSG untuk beberapa saat.

Sementara itu, dari sisi teknikal, laju IHSG dengan candlestick membentuk longblack body yang mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlanjut. 

Vice President PT Artha Sekuritas, Frederik Rasali menuturkan, IHSG kemungkinan terkoreksi dengan diperdagangkan pada level 6.101-6.024.

Diperkuat, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat memperkirakan, IHSG masih cenderung mencoba bertahan dengan support resistance 6.100-6.225. 

Dia menyarankan, investor dapat membeli saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Sedangkan Frederik merekomendasikan investor dapat memborong saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), serta PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya