Liputan6.com, Jakarta - Sudirman (51) pelaku penusukan di Halte bus Transjakarta BKN, Cawang, ternyata mengidap gangguan kejiwaan dan sering kali kumat. Hal itu diketahui saat pihak keluarga memberitahukan informasi tersebut ke pihak polisi ketika menjenguk Sudirman.
"Sudah datang (anggota keluarga). Menurut keluarga dia (Sudirman) gila," kata Kapolsek Kramatjati, Kompol Nurdin AR saat dikonfirmasi, Kamis (21/3/2019).
Advertisement
Kendati demikian, Nurdin mengaku belum sempat bicara banyak ketika bertemu dengan pihak keluarga. Sehingga, dirinya belum tahu persis sejak kapan Sudirman mengalami gangguan jiwa.
Sampai saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan Sudirman untuk memastikan apakah dia benar-benar mengalami gangguan jiwa atau tidak. Polisi tidak mau serta-merta percaya pada pengakuan anggota keluarga yang kemudian melepaskan Sudirman.
Hasil test atau pemeriksaan kejiwaan Sudirman diperkirakan baru selesai sekitar sepekan lagi dari hari ini. Sambil menunggu hasil test, Sudirman berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"(Sudirman) masih di Rumah Sakit Polri," ujarnya.
Penusukan di Halte Cawang
Pelaku penusukan di Halte Bus Transjakarta BKN, Cawang, Jakarta Timur memiliki motivasi unik. Dia tega melukai seorang penumpang hanya gara-gara duduk sambil mengangkat salah satu kakinya.
Kapolsek Kramatjati Kompol Nurdin AR mengatakan, pelaku bernama Sudirman (52) mengaku kesal tiap kali melihat orang duduk dengan mengangkat kakinya. Dia tak segan melukainya.
"Jadi dia traumatik dengan orang yang sedang duduk sambil mengangkat kaki. Seakan-akan dirinya merasa terhina. Seketika timbul perasaan seperti itu," tuturnya.
Kebetulan saat berada di Halte BKN, pelaku melihat penumpang bernama Erik (28) tengah duduk sambil menyilangkan salah satu kakinya. Tanpa babibu, pelaku langsung menikam paha kiri korban.
"Jadi tadi ada orang sedang nunggu bus, anak muda. Ya sudah dia langsung tusuk saja," ucapnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement