Habib Bahar Ancam Jokowi, TKN: Dia Bukan Tokoh Agama yang Patut Dicontoh

Karding menegaskan, masalah yang menimpa Bahar bukan karena Jokowi, melainkan karena ulah Bahar sendiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2019, 09:44 WIB
Habib Bahar bin Smith tiba di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, Kamis (6/12). Habib Bahar diperiksa sebagai saksi terlapor terkait kasus video ceramah yang diduga menghina Presiden Jokowi dan viral di media sosial. (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Habib Bahar bin Smith melontarkan ancaman terhadap calon presiden petahana Jokowi. Ancaman itu dilontarkan usai menjalani persidangan kasus dugaan penganiayaan anak di bawah umur di Pengadilan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 14 Maret 2019.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, pun angkat bicara. Dia menilai apa yang diucapkan Bahar tidak mencerminkan seorang tokoh agama.

"Itu menunjukkan Habib Bahar bukan seorang tokoh agama yang cukup matang dan patut diikuti. Orang tidak dibenarkan memiliki dendam kepada orang lain," kata Karding pada wartawan, Kamis (14/3/2019).

Karding menegaskan masalah yang menimpa Bahar bukan karena Jokowi, melainkan karena ulah Bahar sendiri.

"Apalagi orang yang dituju itu enggak ada hubungannya dengan masalah dia. Dia dipenjara karena kelakuannya sendiri," ungkapnya.

Meski begitu, Karding menegaskan penegakan hukum di Indonesia tidak boleh berhenti hanya karena ancaman. Dia pun menegaskan TKN ataupun Jokowi tak akan terpengaruh dengan ancaman tersebut.

"Jadi saya kira hukum tidak boleh kalah atau negara takut hanya karena ancaman seperti itu. Kita jalan terus, tidak perlu terpengaruh dengan adanya ancaman atau kekerasan," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Habib Bahar Usai Sidang

Habib Bahar bin Smith saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, Kamis (6/12). Habib Bahar bin Smith tampil mengenakan kacamata hitam saat memenuhi panggilan Bareskrim. (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Usai sidang, Bahar bin Smith buka suara terkait kasus yang sedang dihadapinya. Meski tak banyak berucap, ia mengecam hukum di Indonesia yang tidak adil.

Bahkan, ia menyatakan secara tersirat bahwa apa yang dialaminya ini tak lepas dari peran Presiden Joko Widodo.

"Ketidakadilan hukum, ketidakadilan hukum dari Jokowi, tunggu saya keluar dan akan dia rasakan," katanya sambil berlalu meninggalkan ruangan sidang.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya