Pemilihan Ketua Osis, Siswa SMA di Sidoarjo Terapkan E-Pemilos

Pemilihan yang mengedepankan transparansi ini, diklaim juga mampu menghemat biaya kertas.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 12 Mar 2019, 18:30 WIB
Ilustrasi teknologi Pemilihan Ketua OSIS berbasis Elektronik (E-Pemilos)

Liputan6.com, Sidoarjo - Siswa SMA Al-Muslim Sidoarjo memanfaatkan tekhnologi Pemilihan Ketua OSIS berbasis Elektronik (E-Pemilos).

Pemilihan yang mengedepankan transparansi ini, diklaim juga mampu menghemat biaya kertas.

Kegiatan tersebut merupakan terobosan baru dalam pembentukan ketua OSIS yang menggunakan teknologi berbasis elektronik.

Pergantian pengurus dilakukan setiap setahun sekali dalam mengemban masa jabatannya.

"Terhitung, sudah delapan kali sekolah ini mengadakan pemilihan ketua OSIS. Namun baru kali ini kami terapkan sistem pemilihan berbasis elektronik," tutur Kepala Sekolah SMA Al-Muslim Sidoarjo, Mahmudah Herawati, pada Senin (11/3/2019).

E-Pemilos bertujuan mengenalkan siswa pada sistem demokrasi langsung yang transparan, serta dapat menggunakan hak suaranya untuk memilih sosok pemimpin OSIS.

"Siswa bisa memahami pentingnya memilih pemimpin mulai dari sekolah, mereka juga dapat menggunakan hak suaranya dalam menentukan pemimpin. Dan bagi kami ini cukup menarik," katanya.

E-Pemilos dapat dikatakan menarik lantaran bisa menggunakan hak suaranya atau sistem pemungutan suara melalui internet.

Dengan aplikasi tersebut, pihak sekolah tidak perlu lagi mencetak kertas suara. Hal ini juga sangat mendukung program green tekhnologi.

"Caranya pun sangat mudah, para siswa hanya mengklik gambar calon ketua OSIS. Hasilnya pun lebih akurat, karena pada saat pemungutan suara selesai maka dilakukan proses penutupan dan sudah terhitung angka pemenang ketua OSIS," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Meningkatkan Partisipasi Siswa

Ilustrasi teknologi Pemilihan Ketua OSIS berbasis Elektronik (E-Pemilos)

Penerapan E-Pemilos juga mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam menggunakan hak suaranya.

Bahkan, dari ratusan siswa hampir seluruhnya tidak ada yang golput. Harapannya, dengan adanya pemilihan ketua OSIS berbasis elektrik ini, siswa mampu menanamkan kesadaran pentingnya memanfaatkan teknologi sebagai bentuk kepedulian terhadap sosok pemimpin.

Sementara Pengurus OSIS, Satria menambahkan penerapan sistem pemilihan ketua OSIS berbasis elektronik mampu menekan biaya kertas.

Bukan tidak mungkin, kertas yang digunakan untuk surat suara akan terbuang sia-sia usai pemilihan selesai.

“Kami ingin menerapkan penggunaan kertas secara hemat. Dengan menggunakan sistem elektronik ini kita mampu menghemat pembelanjaan kertas,” ujar Satria.

Sebelum pemilihan ketua OSIS, ada serangkaian test bagi calon kandidat. Mulai dari test minat bakat hingga debat kandidat.

Calon ketua OSIS beserta tim sukses diberi waktu 3 hari untuk melaksanakan kampanye kepada kelas-kelas dengan konsep yang inovatif.

(Dian Kurniawan/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya