Saham Blue Bird Melonjak 6,38 Persen, Ada Apa?

Saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Feb 2019, 16:45 WIB
Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Penguatan saham BIRD terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. IHSG melemah 14,42 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.531,86. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,58 persen ke posisi 1.029. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Berdasarkan data RTI, Kamis (7/2/2019) pukul 14.48 waktu JATS, saham PT Blue Bird Tbk naik 6,38 persen ke posisi 3.000 per saham.

Saham BIRD sempat berada di level tertinggi 3.130 dan terendah 2.840 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.209 kali dengan nilai transaksi Rp 42,5 miliar.

Kepala Riset PT Samuel International, Harry Su menilai pergerakan saham PT Blue Bird Tbk wajar. "Tidak ada apa-apa. (Saham-red)nya tidak likuid," ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat.

Kalau melihat data RTI, secara year to date (ytd), rata-rata frekuensi pergerakan saham PT Blue Bird Tbk 113 kali. Frekuensi perdagangan saham BIRD naik signifikan pada Kamis 7 Februari 2019 mencapai 1.719 kali.

Dikabarkan Sumitomo membeli saham PT Blue Bird Tbk. Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Investor Relation PT Blue Bird Tbk Michael Tene belum dapat menjelaskan detil mengenai hal tersebut.

"Kami tidak bisa disclosure kecuali yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 


Bangun Balai Lelang

Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Blue Bird Tbk mengumumkan sejumlah ekspansi bisnis.

Pada 4 Februari 2019, PT Blue Bird Tbk membentuk anak usaha baru dengan nama PT Trans Antar Nusabir. Anak usaha yang dibentuk 1 Februari 2019 ini bergerak di bidang usaha utama transportasi. Pendirian anak usaha tersebut untuk memperluas usaha dari grup Blue Bird.

Selain itu, perseroan juga mengumumkan pembentukan usaha patungan antara PT Blue Bird Tbk, Mitsubishi UFJ Lease and Finance Co Ltd, dan PT Takari Kokoh Sejahtera di bidang lelang termasuk lelang kendaraan bermotor. Pembentukan usaha patungan ini didirikan pada 24 Januari 2019.

Usaha bergerak di balai lelang ini untuk memperkuat lini usaha perseroan. Komposisi kepemilikan saham untuk pembentukan perusahaan patungan PT Balai Lelang Caready adalah 51 persen oleh PT Blue Bird Tbk dan 49 persen oleh Mitsubishi UFJ Lease and Finance Co.

PT Blue Bird Tbk memiliki 11.730 saham atau 51 persen dari total saham senilai Rp 11,73 miliar, Mitsubishi UFJ Lease and Finance Co Ltd memiliki 8.970 saham atau 39 persen dari total saham dengan nilai nominal Rp 8,97 miliar, dan PT Takari Kokoh Sejahtera sebesar 2.300 saham atau 10 persen dari total saham dengan nilai nominal Rp 2,3 miliar.

Michael menuturkan, meski persaingan bisnis taksi makin ketat tapi masih ada pertumbuhan di Jakarta. Dengan melihat pertumbuhan itu, perseroan masuk ke bisnis lelang.

"Pada 2018, bisnis sudah mulai stabil secara bertahap. Ada improve bisnis taksi terutama di Jakarta, ada pertumbuhan pendapatan di Jabodebek,” kata Michael.

Selain itu untuk mendukung bisnis pada 2019, PT Blue Bird Tbk menganggarkan belanja modal sekitar Rp 1,5 triliun. Dana belanja modal itu digunakan untuk pembelian kendaraan. "Belanja modal itu dari dana internal dan bank. Kami masih ada fasilitas pinjaman," ujar Michael.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya