Liputan6.com, Jakarta: Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit rabies di DKI Jakarta, sejak Januari-Februari sedikitnya 414 hewan Peliharaan (HPR) jenis anjing dan kucing telah divaksin anti rabies. "Untuk anjing dan kucing liar kita langsung bawa ke Balai Kesehatan Hewan dan Ikan di Ragunan untuk diobservasi," jelas Chaidir Taufik, Kasudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan.
Sedangkan untuk yang membahayakan, lanjut Chaidir, HPR akan langsung dieliminasi agar perkembangbiakannya bisa dikendalikan. Menurutnya, potensi penyebaran rabies sangat besar di Jakarta Selatan, karena tingkat konsumsi daging anjing di Jakarta tidak kurang dari 200 ekor, "Itu belum yang tidak terdata, karena agak susah memantau perdagangan anjing untuk konsumsi. Di Jakarta Selatan yang terpantau baru di sekitar Lebakbulus," tuturnya.
Untuk itu, Chaidir mengimbau pemilik anjing, kucing, dan kera, memperhatikan kesehatan hewannya sesuai aturan Perda No 11/1995 tentang Pengawasan Hewan Rentan Rabies. "Semua ada aturannya dari frekuensi vaksinasi, penempatan kandang, hingga aturan membawa hewan jika di luar. Kalau tidak dipatuhi hewannya kita angkut," tegasnya. (Beritajakarta/ARI)
Sedangkan untuk yang membahayakan, lanjut Chaidir, HPR akan langsung dieliminasi agar perkembangbiakannya bisa dikendalikan. Menurutnya, potensi penyebaran rabies sangat besar di Jakarta Selatan, karena tingkat konsumsi daging anjing di Jakarta tidak kurang dari 200 ekor, "Itu belum yang tidak terdata, karena agak susah memantau perdagangan anjing untuk konsumsi. Di Jakarta Selatan yang terpantau baru di sekitar Lebakbulus," tuturnya.
Untuk itu, Chaidir mengimbau pemilik anjing, kucing, dan kera, memperhatikan kesehatan hewannya sesuai aturan Perda No 11/1995 tentang Pengawasan Hewan Rentan Rabies. "Semua ada aturannya dari frekuensi vaksinasi, penempatan kandang, hingga aturan membawa hewan jika di luar. Kalau tidak dipatuhi hewannya kita angkut," tegasnya. (Beritajakarta/ARI)
