Kubu Jokowi-Ma'ruf Siapkan Rp 400 Miliar untuk Dana Saksi

Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Wahyu Sakti Trenggono, mengatakan biaya atau dana saksi paling besar dikeluarkan dalam proses Pemilu 2019 ini.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 08 Des 2018, 07:58 WIB
Bakal calon presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) dan KH Ma'ruf Amin (tengah) saat tiba di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8). Jokowi mengenakan kemeja unik bertuliskan 'Bersih, Merakyat, Kerja Nyata'. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Wahyu Sakti Trenggono, mengatakan biaya atau dana saksi paling besar dikeluarkan dalam proses Pemilu 2019 ini.

"Nanti yang akan besar di saksi. Kalau saksi khawatir dicurangi. Kan, TPS (jumlahnya) jutaan," katanya dalam acara Workshop Nasional TKN-TKD Jokowi-Ma'ruf di Sahid, Jakarta, Jumat, 7 Desember 2018.

Dia menuturkan, biayanya bisa mencapai Rp 300-400 miliar. Di mana masing-masing saksi akan memperoleh Rp 200-300 ribu.

"Kurang dari Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar. Masa saksi enggak boleh minum botol (air mineral). Idealnya Rp 200 ribu-Rp 300 ribu," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sulit Dapatkan Dana

Adapun, Wahyu menambahkan, di setiap TPS minimal dua saksi. "Tapi saksi akan dibagi. Koordinator ada di TKN, tapi semua akan ikut mengawasi," jelas Wahyu.

Namun, dia mengakui, tahun ini jauh lebih sulit mengumpulkan dana dibandingkan dengan Pilpres 2014.

"Jujur. Lebih gampang yang lalu," ucap Wahyu sambil tertawa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya