Liputan6.com, Mataram: Air hujan yang mengguyur deras lebih dari dua jam menggenangi ribuan rumah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (18/2) siang. Jalan beraspal di banyak lokasi di Kota Mataram tertutupi genangan air hujan hingga mencapai lutut sehingga mengganggu kelancaran arus lalu-lintas.
Penduduk yang bermukim di sepanjang Jalan Swasembada, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, harus siaga di depan rumah untuk menghalau genangan air yang masuk ke dalam rumah. Aktivitas perdagangan di ruko-ruko dan toko di sepanjang jalan itu, terhenti karena luapan air hujan masih terus berlangsung.
"Bisa bahaya kalau hujan terus mengguyur. Baru dua jam saja sudah seperti ini, dan belum ada tanda-tanda hujan berhenti," ujar Rony Amran, penduduk di Jalan Swasembada, Kekalik Kijang, Kota Mataram. Penduduk lainnya juga terlihat berjaga-jaga di depan rumah masing-masing, karena guyuran hujan deras masih terus berlangsung.
Pemandangan serupa juga terjadi di lokasi lainnya di Kota Mataram. Dari pantauan lapangan diperkirakan lebih dari 1.000 unit rumah yang menyebar di Kecamatan Mataram dan Ampenan, tergenang luapan air hujan. Terutama, di kawasan permukiman yang saluran drainasenya tidak tertata secara baik.
Guyuran hujan deras itu pun, terjadi secara tiba-tiba karena sejak sepekan terakhir ini curah hujan di Mataram dan sekitarnya relatif minim. Belum dipastikan kerugian materil atau dampak langsung dari guyuran hujan deras dalam beberapa jam di Kota Mataram dan sekitarnya itu.(Ant/ADO)
Penduduk yang bermukim di sepanjang Jalan Swasembada, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, harus siaga di depan rumah untuk menghalau genangan air yang masuk ke dalam rumah. Aktivitas perdagangan di ruko-ruko dan toko di sepanjang jalan itu, terhenti karena luapan air hujan masih terus berlangsung.
"Bisa bahaya kalau hujan terus mengguyur. Baru dua jam saja sudah seperti ini, dan belum ada tanda-tanda hujan berhenti," ujar Rony Amran, penduduk di Jalan Swasembada, Kekalik Kijang, Kota Mataram. Penduduk lainnya juga terlihat berjaga-jaga di depan rumah masing-masing, karena guyuran hujan deras masih terus berlangsung.
Pemandangan serupa juga terjadi di lokasi lainnya di Kota Mataram. Dari pantauan lapangan diperkirakan lebih dari 1.000 unit rumah yang menyebar di Kecamatan Mataram dan Ampenan, tergenang luapan air hujan. Terutama, di kawasan permukiman yang saluran drainasenya tidak tertata secara baik.
Guyuran hujan deras itu pun, terjadi secara tiba-tiba karena sejak sepekan terakhir ini curah hujan di Mataram dan sekitarnya relatif minim. Belum dipastikan kerugian materil atau dampak langsung dari guyuran hujan deras dalam beberapa jam di Kota Mataram dan sekitarnya itu.(Ant/ADO)
