Apple Ikut Sumbang Rp 15 Miliar buat Korban Bencana Palu-Donggala

Setelah Google, kini giliran perusahaan teknologi AS Apple yang ikut mendonasikan sejumlah uang untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Okt 2018, 09:33 WIB
Seorang anak berjalan melewati sebuah gedung yang runtuh setelah gempa dan tsunami di Palu, Selasa (2/10). Data terbaru BNPB menunjukkan, korban tewas akibat tsunami dan gempa di Sulawesi Tengah sudah mencapai 1.347 orang. (AFP/YUSUF WAHIL)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Google, kini giliran perusahaan teknologi AS Apple ikut mendonasikan sejumlah uang untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Apple, Tim Cook, melalui akun Twitter-nya @tim_cook.

Pantauan Tekno Liputan6.com di laman Twitter Cook, Apple mendonasikan USD 1 juta atau setara Rp 15 miliar untuk upaya bantuan.

"Hati kami bersama dengan masyarakat Sulawesi dan seluruh masyarakat Indonesia setelah diguncang gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan, pada akhir pekan ini," demikian kicauan Cook.

Masih dalam twit yang sama, Cook mewakili Apple juga mendonasikan sejumlah uang.

"Apple menyumbang USD 1 juta (setara Rp 15 miliar) untuk membantu upaya bantuan, karena negara yang indah ini mulai bangkit kembali," katanya.

Langkah Apple berdonasi untuk korban gempa dan tsunami Palu ini pun mendapatkan pujian dari warganet.

2 dari 3 halaman

Besar Sumbangan Sama dengan Google

Pandangan udara memperlihatkan sebuah jembatan runtuh usai dilanda gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). Jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami Palu dan Donggala menjadi 832. (JEWEL SAMAD/AFP)

Sebelumnya, raksasa internet Google turut berdukacita atas musibah gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Perusahaan yang dipimpin oleh Sundar Pichai juga mendonasikan bantuan dari karyawan Google yang jika dirupiahkan nilainya mencapai Rp 15 miliar.

Informasi ini disampaikan langsung oleh CEO Google, Sundar Pichai, melalui akun Twitter-nya @sundarpichai.

"Kami ikut berdukacita atas gempa bumi dan tsunami di Indonesia. @googleorg dan Googler menyumbang USD 1 juta (setara Rp 15 miliar) untuk mendukung upaya bantuan," kata Sundar Pichai.

Googler sendiri merupakan sebutan untuk karyawan yang bekerja di Google. 

Masih di kicauan yang sama, Pichai juga menyebut, Google mengaktifkan fitur SOS Alert untuk memberikan info darurat bagi mereka yang terkena dampak bencana ini.

3 dari 3 halaman

APJII Bantu Pulihkan Internet

Orang-orang memeriksa kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Dampak dari bencana tersebut melulunlantakkan bangunan dan ratusan jiwa meninggal dunia. (AP Photo/Tatan Syuflana)

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengadakan program "APJII Peduli" dengan memberangkatkan tim ke lokasi bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, serta wilayah sekitarnya di Sulawesi Tengah.

Program ini di bawah koordinasi Pengurus Pusat APJII dan Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan.

Rombongan bertolak dari dua lokasi, yakni Makassar dan Gorontalo. Relawan berasal dari utusan ISP anggota APJII di Pulau Sulawesi dengan misi penyediaan akses darurat jaringan internet di lokasi bencana.

"Tim Relawan APJII Peduli diberangkatkan menuju lokasi melalui jalur udara dengan menumpang pesawat Hercules milik TNI AU dan jalur darat dengan membawa sejumlah perangkat, genset, dan logistik tim," kata Arry AS, Ketua Pengurus Wilayah APJII Sulawesi Selatan, dalam keterangan resminya pada Merdeka.com, Selasa (2/10).

Arry AS lah yang mengkoordinasikan seluruh kegiatan tanggap bencana tersebut. Sementara untuk relawan Makassar via Donggala, dipimpin oleh Asdar Arifin dari ISP Transnet dan Ronny (Julia Net). Lantas, relawan Gorontalo dikoordinasikan oleh Rolins Humonggio (Gomeds).

Jika ditotal, ada 12 orang relawan yang terlibat dalam program "APJII Peduli" yang bertugas di Palu dan Donggala.

Rencananya, relawan tim teknis ini akan bertugas selama tujuh hingga empat belas hari ke depan, setelah berhasil menyediakan akses darurat jaringan internet di beberapa lokasi yang dianggap penting.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya