Gubernur Ridwan Kamil Tunggu Curhat Warga di Medsos

Aduan bisa disampaikan melalui @jabarquickresponse (Instagram), @JabarQR (Facebook), dan Jabar Quick Response di halaman Facebook.

oleh Arie Nugraha diperbarui 19 Sep 2018, 10:01 WIB
Program Jabar Quick Response di Kantor Gubernur Jawa Barat, Bandung, 18 September 2018.(sumber foto: Humas pemprov jabar)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan program Jabar Quick Response. Program itu fokus untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan darurat di bidang kemanusiaan.

Melalui program itu, kata Emil, warga bisa melapor soal permasalahannya atau permasalahan orang lain. Tim dari Jabar Quick Response akan langsung bertindak untuk mengatasi masalah tersebut secara cepat.

"Seperti dalam visi-misi kami, bahwa kami ingin negara itu lebih dekat kepada masyarakat, kami ingin negara itu cepat tanggap terhadap curhat masyarakat," kata Kamil, Selasa, 18 September 2018.

Kamil mengatakan, Jabar Quick Response jadi sarana penting untuk mempercepat penanganan keluhan atau masalah masyarakat. Pengaduannya bisa disampaikan melalui media sosial, telepon, dan pesan singkat.

Untuk media sosial, aduan bisa disampaikan melalui Instagram @jabarquickresponse, @JabarQR (Facebook), dan Jabar Quick Response di halaman Facebook. Untuk pengaduan melalui telepon melalui nomor 0811-1357-777 dan pesan singkat ke nomor 1708.

"Jabar Quick Response sendiri jadi jembatan antara berbagai pihak yang membutuhkan bantuan dan mereka yang ingin membantu. Pemerintah, swasta, serta warga akan berada dalam satu kolaborasi untuk membantu memberikan pertolongan," ucap Kamil.

Contoh keluhan yang bisa diatasi tim dari Jabar Quick Response tutur Kamil, di antaranya warga yang tidak memiliki beras, rumahnya rubuh, hingga tidak memiliki biaya untuk segera berobat ke dokter atau rumah sakit. Sebelum memproses pengaduan, tim dari Jabar Quick Response nantinya akan melakukan validasi aduan hingga survei lapangan.

Setelah dinilai valid dan benar-benar membutuhkan bantuan, tim akan langsung mengajukan proposal kepada pihak yang ingin memberikan bantuan. Bantuan sendiri bisa berasal dari pemerintah maupun pihak swasta.

"Saya memantau, warga Jawa Barat yang meminta pertolongan kemanusiaan banyak sekali. Ada yang ijazah ditahan karena biaya, masuk rumah sakit ditolak karena biaya, rumah tetangganya rubuh, ada yang melaporkan permasalahan lansia, dan seterusnya. Nah, saya coba bantu sebagai manusia. Karena cakupannya (Jawa Barat) luas, maka kita buat sistem. Dengan sistem, peradaban kita naik kelas," jelas Kamil.

Hal itulah yang menjadi alasan di balik pembentukan Jabar Quick Respons tersebut. Selama ini, Emil cukup sering menerima keluhan atau pengaduan di media sosialnya. Sehingga tercetuslah untuk membuat sistem yang bisa dijalankan secara cepat untuk merespons pengaduan tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya