Jelang Pilpres, Cendikiawan NU Minta Masyarakat Kedepankan Politik Rahmah

Anis menilai usai pendaftaran bakal capres-cawapres perilaku masyarakat Indonesia khususnya di dunia maya sangat memperihatinkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2018, 18:23 WIB
Sejumlah penarik becak memakai topeng berjawah kedua pasangan Capres dan Cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga. di Pasar Gede.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Dua bakal pasangan capres-cawapres yaitu Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Uno telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum. Selanjutnya, publik menunggu keputusan resmi dari KPU menetapkan kedua pasangan tersebut resmi menjdai capres dan cawapres.

Ikatan Alumni Nahdlatul Ulama Al-Azhar Mesir (IKANU) mengimbau masyarakat mengedepankan politik kasih sayang. Sebagaimana diketahui kedua kubu mulai bertarung keras di dunia maya.

Sekjen IKANU, Anis Mashduq, mengamati, usai pendaftaran bakal capres-cawapres perilaku masyarakat Indonesia khususnya di dunia maya sangat memperihatinkan. Dia mencontohkan KH Ma'ruf Amin sudah mulai diserang personal seperti usia dan status keulamaannya.

Hal ini akan sangat potensial memicu politik kebencian antar sesama anak bangsa dan adu domba.

"Harusnya masyarakat lebih mengedepankan dukungan dengan urun rembug gagasan besar pembangunan Indonesia, bukan malah menyerang personal," tuturnya, Senin (13/8/2018).

 

2 dari 2 halaman

Dinginkan Suasana

IKANU Al-Azhar meminta semua elite membantu mendinginkan suasana agar serangan personal dapat dihentikan. K

Kontestasi pilpres harusnya membuat masyarakat kita menjadi lebih maju, beradab dan bermartabat.

"Jangan sampai kontestasi pilpres justru merusak sendi-sendi kebangsaan dan akhlak masyarakat kita yang sebagian besar adalam muslim. Ini pertaruhan bangsa sejauh mana masyarakat dewasa menghadapi sebuah momentum politik," tambah dia. 

Reporter: Eko Prasetya

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya