Liputan6.com, Yogyakarta: Achmad Ubaidillah, pria yang mempersunting putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, terpesona saat memasuki lingkungan Keraton Yogyakarta. Ia tak menyangka meski kental dengan tradisi Jawa, kehidupan keraton ternyata begitu moderat. Ubai juga mengaku mengagumi prinsip demokrasi Sri Sultan HB X.
Empat tahun berlalu sejak Jeng Reni dan Achmad Ubaidillah menjalin hubungan asmara. Hari ini, Selasa (18/10), ikatan janji sudah diucapkan. Ubai pun resmi menyandang gelar Gusti Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara-Achmad Ubaidillah.
Prosesi ijab kabul dilakukan di Masjid Panepen, lingkungan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Meski bukan berasal dari Jawa, Ubai mengucap ijab kabul dalam bahasa Jawa [baca: Sri Sultan Nikahkan Langsung Putrinya].(WIL/ADO)
Empat tahun berlalu sejak Jeng Reni dan Achmad Ubaidillah menjalin hubungan asmara. Hari ini, Selasa (18/10), ikatan janji sudah diucapkan. Ubai pun resmi menyandang gelar Gusti Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara-Achmad Ubaidillah.
Prosesi ijab kabul dilakukan di Masjid Panepen, lingkungan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Meski bukan berasal dari Jawa, Ubai mengucap ijab kabul dalam bahasa Jawa [baca: Sri Sultan Nikahkan Langsung Putrinya].(WIL/ADO)
