Aksi Seru Dua Bule Bagi-Bagi Takjil di Ngebruk Malang

Kedua bule itu mengaku senang karena bisa ikut kegiatan bagi-bagi takjil menjelang waktu berbuka puasa.

oleh Ramdania El Hida diperbarui 01 Jun 2018, 22:40 WIB
Matt dan Isabelle asal Walles, ikut bagi takjil gratis di desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.(Times Indonesia/Widodo irianto)

Malang - Ada pemandangan yang menarik di di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dua orang asing terlihat tengah membagikan makanan buka puasa alias takjil kepada pengguna jalan yang lewat di jalan tersebut.

Informasi yang diperoleh Times Indonesia, kedua bule ini merupakan penduduk New South Wales, Australia, bernama Matt dan Isabelle. Keduanya membagikan takjil gratis untuk berbuka puasa usai mengikuti deklarasi antiradikalisme dan narkoba. Deklarasi ini dipelopori Komunitas Pemuda Majoe 58 Community, UMKM AKU MANDIRI, dan Airsofter Jawa Timur.

Pemandangan itu menarik, terutama bagi pengendara motor dan supir truk yang lewat di jalan raya Ngebruk. Lalu lintas menjadi merayap, tetapi tetap lancar karena ada petugas kepolisian yang mengatur.

Melihat kebudayaan di Indonesia yang beragam, Isabelle mengaku sangat senang. Seperti halnya saat dia mengikuti kegiatan bagi-bagi takjil di pinggir jalan itu menjelang buka puasa.

"Ini sangat hebat, saya sangat suka di sini, saya sudah dua minggu disini. Selain di sini, saya juga sudah ke Karangploso, selanjutnya kami akan ke Jakarta, dan mungkin ke Bali," kata Isabelle.

 

Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.

 

2 dari 2 halaman

Lawan Radikalisme

Matt dan Isabelle asal Walles, ikut bagi takjil gratis di desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.(Times Indonesia/Widodo irianto)

Selama dua pekan di Malang, Matt dan Isabelle menginap di salah satu penginapan ala backpacker yang ada di Desa Ngebruk.

Founder Majoe 58 Community, Dodit Sugiarto mengatakan, aksi ini untuk mengajak masyarakat bersama-sama melawan radikalisme dan peredaran narkoba.

"Kita di tengah masyarakat ini tidak ada lagi gerakan-gerakan radikalisme atau peredaran narkoba, karena hal itu tidak dibenarkan," ujar pria yang juga menjabat Ketua Asosiasi UMKM AKUMANDIRI itu.

Kepala Desa Ngebruk, Kiswanto juga mendukung penuh apa yang dilakukan para kelompok pemuda tersebut. Hal itu karena banyak pemuda yang belum sadar dalam memberantas gerakan radikalisme dan bahaya narkoba.

"Kami mengharap, kegiatan bisa menggugah semua pihak, untuk saling bahu-membahu, melawan terorisme, melawan radikalisme, dan melawan narkoba bagi keutuhan NKRI," ujar Kiswanto.

Dua bule Australia ini pun turut serta bersama para anggota komunitas. Mereka pun tampak senang.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya