Harga Emas Stagnan Usai Sentuh Level Terendah 2018

Harga emas ditutup mendatar setelah tersungkur ke level terendah 2018.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 18 Mei 2018, 06:41 WIB
Ilustrasi Harga Emas

Liputan6.com, Chicago - Harga emas ditutup mendatar setelah tersungkur ke level terendah 2018 pada hari Kamis seiring kenaikan imbal obligasi Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran atas risiko politik di Italia yang membawa indeks dolar dekat puncak 2018.

Dilansir dari Reuters, harga logam mulia telah jatuh lebih dari 2 persen minggu ini akibat penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang mendekati level tertinggi dalam tujuh tahun.

Imbal hasil yang tinggi membuat investor meninggalkan emas. Namun emas mendapat dukungan dari perselisihan geopolitik di Korea Utara.

Harga emas di pasar spot cenderung mendatar di kisaran USD1.290,51 per ounce, setelah sempat menyentuh level terendah dalam 4,5 bulan di USD 1.285,41 per ounce.

Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup turun USD 2,1 atau 0,2 persen menjadi USD 1.289,40 per ounce.

Dolar telah naik hampir 4 persen pada kuartal ini. Penguatan ini akan terus berlanjut dan diprediksi bakal makin menekan harga emas.

Euro masih di bawah tekanan, mendekati level terendah dalam lima bulan disebabkan kekhawatiran bahwa perkembangan politik di Italia dapat menyebabkan gangguan yang lebih luas ke seluruh mata uang umum di dunia.

Pengamat pasar, tidak yakin apakah Federal Reserve AS akan mampu menaikkan suku bunga secara agresif dan khawatir tentang politik ketidakpastian, bisa memberikan dukungan untuk harga emas.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya