Sandiaga Uno: PPP Belum Sepakat Gabung Koalisi dengan Gerindra

Sandiaga menyebut situasi dalam pertemuan dengan Romi berjalan cair dengan niat serius untuk mengajak bergabung.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2018, 08:14 WIB
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. (Liputan6.com/Lady Farisco)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan sejumlah hal dibahs dalam pertemuan antara dirinya dengan Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romi). Salah satunya yaitu ajakan untuk bergabung dalam barisan koalisi pendukung Prabowo Subianto.

Namun, Sandiaga mengaku belum ada kesepakatan dalam pembicaraan tersebut.  Dia dan Romi hanya  bersepakat soal kondisi ekonomi bangsa yang semakin berat.

"Kita belum bicara ke arah itu, yang penting kita bersama-sama menyatukan persepsi, kita tidak mau mencari perbedaan, kita mau mencari kesamaannya," ujar Sandi usai Milad PKS di DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (20/4).

Sandiaga menampik gelagat sepakat yang ditampilkan Romi, lantaran pertemuan tersebut tak sepenuhnya serius. Wakil Gubernur DKI ini menyebut bahwa situasi saat itu berjalan cair dan dengan niat serius untuk mengajak bergabung.

"Saya selalu sampaikan tentunya dengan situasi yang cair, saya ingin mempersatukan, kan politik itu mempersatukan," ujar Sandiaga Uno.

 

2 dari 2 halaman

Satukan Prabowo Jokowi

Sebelumnya, Romi tak menampik soal pertemuan membahas Pilpres 2019. Salah satu topik yang dibahas, kata dia, adalah perjodohan kembali Jokowi dengan Prabowo. Romi mengklaim bahwa pasangan Jokowi-Prabowo dapat terwujud.

"Dan tadi malam masih soal itu, melihat kemungkinan-kemungkinan kedua pemimpin ini (bergabung)," kata Romy di kediamannya, pagi ini.

Pernyataan Romy pun dibantah Waketum Gerindra Ferry Juliantono. Prabowo merupakan capres harga mati untuk partai berlambang garuda itu. Pasangan Jokowi-Prabowo menurutnya hanya angan-angan Romy semata.

Dia malah membuka kemungkinan PPP kembali bersama Gerindra seperti 2014 lalu. Menurut Ferry, arus bawah PPP lebih kuat memilih calon presiden asal bukan Jokowi. Ferry mengklaim arus penolakan yang besar menjadi alasan PPP meninggalkan kubu pemerintah.

"Ya kemungkinannya (PPP dukung Prabowo) begitu," kata Ferry di Kampus UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat, 20 April 2018.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya