Trik Topeng Terbalik untuk Mengelabui Harimau Bonita

BBKSDA Riau menginstruksikan pekerja PT THIP menggunakan topeng terbalik selama bekerja di kebun untuk mengelabui harimau Bonita.

Oleh RiauOnline.co.id diperbarui 04 Apr 2018, 13:03 WIB
Harimau Sumatera tampak berkeliaran di pemukiman warga di Kanal 25 Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir, Selasa, 23 Mei 2017. (Riauonline.co.id)

Indragiri Hilir - Belum tertangkapnya harimau Bonita menyebabkan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau kembali memutar otak menemukan langkah antisipasi agar tidak jatuh korban kembali akibat si Datuk Belang.

Untuk itu, BBKSDA menginstruksikan seluruh pekerja yang berada di PT Tabung Haji Indo Plantation (PT THIP) di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), untuk menggunakan topeng dalam menjalankan aktivitasnya di perkebunan.

Instruksi ini merupakan buntut panjang dari kembalinya harimau Sumatera yang muncul di area perkebunan perusahaan dan berbatasan langsung dengan hutan produksi milik PT Satria Perkasa Agung (PT SPA).

"Dengan kemunculan kembali harimau Sumatera, tim memberikan edukasi dan sosialisasi kepada pekerja untuk menggunakan topeng," kata Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati, kepada Riauonline.co.id, Rabu, 4 April 2018.

Namun penggunaannya tidak seperti biasa. Para pekerja diwajibkan menggunakan topeng tidak pada sisi wajah, melainkan menghadap ke sisi belakang.

Pemasangan topeng terbalik ini dimaksudkan untuk mengelabui harimau Bonita. Biasanya secara naluri, harimau menyerang korbannya tidak dari depan, melainkan dari belakang, menyasar urat nadi sang korban.

Dengan menggunakan topeng terbalik, para pekerja seakan-akan memiliki dua wajah, sisi depan dan belakang. Dengan begitu, harimau Bonita dan harimau lain besar kemungkinan enggan menampakkan diri di area itu.

"Selain itu, pekerja juga kami minta untuk tidak sendiri-sendiri. Bekerjalah secara berkelompok, membawa tongkat, dan membawa sumber bunyi-bunyian sejenis lonceng," ucapnya.

 

Baca berita menarik lainnya dari Riauonline.co.id di sini.

 

2 dari 2 halaman

1001 Cara BBKSDA Riau Cari Harimau Bonita

Harimau Sumatera berkeliaran di perkebunan dan permukiman warga Simpang Kanan, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. (Foto: Istimewa/Liputan6.com/M Syukur)

Karyawan perkebunan kelapa sawit ini juga dimintai untuk tetap waspada jika kembali berhadapan langsung dengan harimau.

Selain kepada para buruh, BBKSDA Riau juga mengambil langkah lainnya. Seperti lebih mengintensifkan tim patroli, menambah tenaga komunikator satwa yang diterjunkan langsung dari Yayasan ASARI, serta memasang kamera pengintai.

"Khususnya pemasangan kamera trap di jalur perlintasan harimau Sumatera di batas konsesi milik PT SPA dengan PT THIP," jelasnya.

Sebelumnya, seorang buruh, Iwan, berhasil lolos dari kejaran harimau Sumatera setelah menceburkan diri ke kanal raksasa milik PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Sebelum dikejar, Iwan tengah memanen buah sawit pada pukul 09.00 WIB, Senin, 2 April 2018. Kemudian, harimau datang tiba-tiba dari arah timur tepat dalam blok kebun.

Iwan yang berhasil menyelamatkan diri dari kejaran setelah berdiam diri sejenak di kanal sampai harimau itu kembali menghilang.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya