Harga Emas Jatuh dari Posisi Tertinggi dalam 6 Pekan

Hal yang mempengaruhi pasar emas lainnya datang dari kondisi geopolitik.

oleh Nurmayanti diperbarui 28 Mar 2018, 06:46 WIB
Ilustrasi harga emas.

Liputan6.com, Tokyo - Harga emas jatuh usai mencapai level tertinggi dalam 6 minggu terpicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) dan peningkatan risiko di pasar keuangan global. Meski demikian logam mulia masih memiliki penopang yakni serangkaian ketegangan geopolitik di beberapa negara.

Melansir laman Reuters, Rabu (28/3/2018), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 1,.343,84 per ounce. Ini usai menyentuh posisi tertinggi sejak 16 Februari USD 1.356,66 per barel.

Sementara harga emas berjangka AS untuk perdagangan April turun USD 13, atau 1 persen, ke posisi USD 1.342 per ounce.   

Dolar AS tercatat menguat terhadap mata uang lainnya. Ini memunculkan risiko pasar yangn mengurangi minat investor terhadap mata uang utama ini. Maklum, Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal.

Sebelumnya pasar saham melonjak menanggapi laporan jika AS dan China bernegosiasi untuk mencegah perang dagang, merusak daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman.

"Akan ada beberapa bulan pembicaraan sebelum adanya ketidakpastian di sekitar situasi perdagangan global dapat terhapus. Dan sementara itu, emas terkadang akan menguntungkan," kata Simona Gambarini, Ekonom Komoditas di Capital Economics.

 

2 dari 2 halaman

Kondisi Geopolitik

Hal yang mempengaruhi pasar emas lainnya datang dari kondisi geopolitik. Salah satunya dari Rusia, yang mengatakan akan mengambil langkah balasan terkait keputusan AS untuk mengusir 60 diplomat negaranya dengan tuduhan mata-mata.

Pelaku pasar juga masih melihat soal perkembangan kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS. Suku bunga yang lebih tinggi memang akan membuat emas menjadi investasi yang kurang menarik.

Adapun harga perak tercatat turun 0,7 persen menjadi USD 16,54 perounce setelah mencapai level tertinggi dalam tiga minggu di posisi USD 16,80. 

Harga Platinum turun 1,1 persen menjadi USD 941,99 per ounce, mencapai USD 935, terendah sejak 3 Januari. Harga Palladium meningkat 0,1 persen ke posisi USD 974,50 per ounce.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya