Abad Ini, Manusia Bakal Jalin Kontak dengan Alien

Seorang fisikawan dan ahli masa depan asal Amerika Serikat (AS) membeberkan prediksi mengenai masa depan manusia dan alien serta robot.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Mar 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Ross 128 b, planet yang menjadi target pencarian kehidupan 'alien' (ESO/ M. Kornmesser)

Liputan6.com, Jakarta - Michio Kaku, seorang fisikawan terkenal asal Amerika Serikat (AS), memberikan prediksi tentang masa depan mengenai nasib umat manusia.

Yang "diramal" oleh fisikawan berusia 71 tahun itu bukanlah mengenai hal-hal remeh, melainkan tentang masa depan Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan, AI), Bitcoin, hingga peradaban manusia.

Dilansir dari Futurism, Rabu (28/3/2018), sang fisikawan percaya kalau di abad ini manusia akan menjalin hubungan dengan peradaban alien.

"Di abad ini, kita akan membuat kontak ke peradaban alien dengan cara mendengarkan komunikasi radio mereka," tutur Kaku.

Meski begitu, Kaku tidak menyarankan manusia untuk berdiam diri saja di planet Bumi.

Senada dengan ambisi Elon Musk, fisikawan ini juga berpikir lebih baik manusia berjaga-jaga dengan menyiapkan rencana pembangunan pemukiman di planet Mars demi kepentingan masa depan.

"Para dinosaurus tidak memiliki program luar angkasa, dan itulah mengapa mereka sekarang punah. Tak ada yang menyuruh kita semua harus meninggalkan Bumi dan pergi ke Mars, tapi sebuah pemukiman di Mars adalah kemungkinan yang pasti," ujarnya.

2 dari 3 halaman

Waspada Robot

Sejumlah pakar robot yang dilengkapi kecerdasan buatan (artificial intelligence) mengajukan petisi kepada PBB.

Hal lain yang dibahas oleh Kaku adalah potensi permasalahan yang dapat ditimbulkan oleh AI.

Bagi sebagian kalangan, kemampuan AI memang menarik untuk dibahas karena dengan AI manusia dapat mengoptimalisasi kinerja mesin dan robot, sedangkan bagi kalangan lain, ada masalah serius bisa timbul bila pengembangan AI tidak dibarengi etika.

"Beberapa dekade nanti, mereka (robot) akan menjadi secerdas tikus kecil, lalu tikus besar, lalu kucing, lalu anjing, dan monyet. Bila saat itu tiba, mereka mungkin menjadi berbahaya dan bahkan menggantikan manusia menjelang akhir abad ini," paparnya.

Kaku tidak sendiri dalam hal ini, Elon Musk pun berkali-kali menyampaikan ketakutannya terhadap para robot yang berpotensi membahayakan.

Walau begitu, pemuka teknologi lain seperti Jeff Bezos malah menikmati kemampuan robot yang semakin luwes.

3 dari 3 halaman

Bitcoin dan Mobil Tanpa Pengemudi

Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Saat ini, selain AI, yang menjadi perbincangan hangat adalah perkembangan uang digital seperti Bitcoin dan mobil-mobil yang bisa berkemudi sendiri (driveless car, mobil nirsopir).

Untuk uang digital, Kaku menyampaikan pernyataan yang cukup kritis dengan menyamakannya seperti berjudi dan berspekulasi.

"Bitcoin bukanlah industri yang produktif," tuturnya.

Namun, profesor lulusan Harvard ini tampak mendukung pengembangan mobil tanpa sopir (otonomos) yang ia anggap dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas.

"Sebagaimana transportasi didigitalisasi pada dekade selanjutnya, mobil-mobil otonomos yang dipandu GPS dan radar akan bersama kita di jalan raya. 'Kecelakaan lalu lintas' dan 'macet' akan menjadi istilah kuno," katanya.

"Ribuan nyawa akan diselamatkan tiap tahunnya (berkat mobil otonomos)," pungkasnya.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya