Liputan6.com, Jakarta - Ratusan pedagang onderdil mobil Wisma Sawah Besar berdemo di Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menuntut dicabutnya izin pembongkaran gedung yang dikomandoi PT Muzatek Jaya.
"Persetujuan Rencana Bongkar (PRTB) Gedung Wisma Sawah Besar oleh PT Muzatek Jaya tidak adil karena merugikan kami, karenanya cabut izinnya," ujar Johan, pendemo di atas mobil komando, Kamis (22/3/2018).
Advertisement
Menurut para pedagang onderdil, mandat pembongkaran termaktub dalam Surat yang dikeluarkan Pemprov DKI Nomor: 227/C 41/31/-1. 785.5/2017, tanggal 9 November 2017.
Namun dalam eksekusinya, ratusan pedagang onderdil tidak lebih dulu direlokasi, sehingga pembongkaran bangunan di Jakarta Pusat ini terjadi bersamaan dengan kegiatan berdagang mereka sehari-hari.
"Persoalannya masih ada penghuni di dalam, bagaimana solusinya? itu tidak dilakukan PT Muzatek," ujarnya.
Minta Evaluasi
Karenanya, mereka mendesak kepada Gubernur Anies dan Wakilnya Sandi Uno untuk bisa mengevaluasi langkah pembongkaran tersebut.
"Jadi kami mendesak untuk mencabut izinnya, mengevaluasi kembali kepala dinasnya, tinjau langsung lokasinya," demonstran memungkasi.
Unjuk rasa ini dimulai sekira pukul 09.30 WIB. Aksi tidak diterima langsung oleh Anies atau Sandiga Uno karena masih menghadiri Musrembang di Jakarta Barat.
Sebagai gantinya, Tim Komunikasi Anies-Sandi, yakni Naufal Firman yang mediasi dengan demonstran. Sebanyak lima perwakilan pendemo diundang masuk ke dalam Kantor Balai Kota. Pantauan di lokasi, mediasi masih berlangsung dan sudah berjalan mulai pukul 09.45 WIB.
Advertisement