Warga Bekasi Keberatan Tarif Angkot Naik

Rencana kenaikan tarif angkot sebesar 40 persen di Bekasi, Jawa Barat, mulai Juli mendatang dipertanyakan warga. Kebijakan Dishub Kota Bekasi itu memberatkan dan tak sesuai dengan kondisi pelayanan.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jun 2011, 04:43 WIB
Liputan6.com, Bekasi: Rencana kenaikan tarif angkutan kota (angkot) sebesar 40 persen di Bekasi, Jawa Barat, mulai Juli mendatang dipertanyakan warga, Sabtu (11/6). Menurut mereka, kebijakan Dinas Perhubungan Kota Bekasi itu memberatkan dan tak sesuai dengan kondisi pelayanan.

Saat ini, tarif angkot ke berbagai jurusan di Bekasi sebesar Rp 2.000 untuk jarak dekat dan Rp 4.000 untuk jarak jauh. Jika naik sebesar 40 persen, para penumpang harus membayar Rp 2.800 hingga Rp 5.600.

Menurut pihak Dinas Perhubungan Kota Bekasi, kenaikan tarif dapat memperbaiki pelayanan dan infrastruktur, di antaranya perbaikan jalan dan terminal. Selain itu, dinas itu berkilah bahwa selama ini pihaknya belum pernah menarikkan tarif angkot.

Sebaliknya, warga meragukan realisasi perbaikan pelayanan dan infrastruktur tersebut. “Waktu pengambilan keputusan itu tidak tepat, karena berdekatan dengan tahun ajaran baru dan bulan Puasa,” kata Febi, warga Bekasi.

Bukan hanya penumpang, para sopir angkot pun mengeluh. Iwan, misal. Ia berkeyakinan, para sopir tidak akan menikmati kenaikan tarif. Sebaliknya, hal itu justru akan membuat penumpang makin sepi.(SHA)



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya