8 Pos Anggaran agar Milenial Tak Salah Atur Duit, Apa Saja?

Freddy menyarankan generasi milenial untuk membagi pendapatannya ke dalam delapan pos. Berikut perinciannya.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 18 Mar 2018, 07:00 WIB
Menurut data dari firma akunting Accenture, di Amerika Serikat, generasi millenial bisa memiliki pengeluaran tahunan sekitar USD600 miliar. (Image: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Mengatur keuangan bukan perkara mudah, termasuk bagi generasi milenial. Riset yang dilakukan George Washington Global Financial Literacy Excellence Center terhadap 5.500 milenial menunjukkan, hanya 24 persen dari total responden yang mengerti prinsip keuangan.

Memang sih, kadang-kadang diperlukan salah langkah dulu sebelum berhasil mendapatkan cara bijak dalam mengatur keuangan. Masalahnya, bagaimana kalau kitanya sendiri tidak paham telah melakukan kesalahan-kesalahan dalam pola keuangan kita?

Untuk mendeteksi adanya kesalahan atau tidak dalam pola keuangan Anda, sebenarnya cukup mudah. Lihat saja aset Anda.

Seperti dikutip dari Danaxtra, kalau setelah selama beberapa tahun bekerja, namun tabungan Anda tidak memadai dan tidak ada tambahan aset, maka bisa dipastikan Anda perlu memperbaiki cara dalam mengelola keuangan dan gaya hidup. Coba lakukan review secara berkala terhadap pola pengeluaran Anda. (Simak juga: 5 Checklist Penting untuk Evaluasi Keuangan).

Cermati cara Anda berbelanja serta prioritas pengeluaran harian dan bulanan melalui catatan keuangan. Melalui data dalam catatan tersebut, secara umum Anda bisa membagi kategori pengeluaran dalam beberapa kelompok konsumsi, tabungan atau investasi juga sosial.

Nah, di kelompok mana yang paling sering membelanjakan uang, di situlah sumber informasi tentang kondisi keuangan saat ini. Jika belanja Anda terlalu besar di pos konsumsi sementara di sisi lain tidak ada kontribusi di kategori tabungan atau investasi, maka sulit bagi Anda untuk mewujudkan tujuan keuangan jangka panjang.

2 dari 2 halaman

8 Pos untuk Selamat dari Kesalahan Keuangan Milenial

Banyak pasangan berujung membobol tabungan darurat demi mendapatkan perabot dambaan. (Foto: Getty Images)

Agar kesalahan itu tidak terus berulang, Andreas Freddy Pieloor, Konselor Keuangan dan Keluarga MoneynLove, menyarankan agar generasi milenial usia di bawah 30 tahun yang sudah berpenghasilan menyisihkan 10 persen gajinya untuk investasi.

Semakin bertambah usia, presentase itu sebaiknya ditingkatkan. Yang di atas 30 tahun, angkanya bisa 20 persen pendapatan. Menurut Pieloor, komposisi tersebut sudah menandakan keuangan mereka untuk jangka panjang aman.

Namun, jika ingin keuangan membaik, Freddy menyarankan generasi milenial untuk membagi pendapatannya ke dalam delapan pos. Berikut perinciannya.

1. 60 persen untuk kebutuhan sehari-hari atau bulanan

2. Maksimal 30 persen untuk bayar utang

3. 10 persen untuk asuransi

4. 10-20 persen untuk investasi

5. 10 persen untuk pendidikan anak

6. 2,5-10 persen untuk keperluan sosial semacam zakat atau sumbangan

7. 2,5 persen untuk hiburan

8. 2,5 persen untuk liburan jangka panjang

Coba Anda simak bagaimana mestinya manajemen keuangan untuk milenial termasuk mahasiswa. Satu hal yang harus selalu Anda camkan, masa depan tidak kalah penting dari hari ini.

“Jadi, kalau menabung dari sisa-sisa hari ini, maka konsep pemikiran Anda, masa depan tentu saja adalah sisa-sisa dari hari ini,” kata Freddy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya