KSAD Mulyono: Saya Sering Pukul Orang

Menurut Muhadjir dirinya sudah terlalu sering memukul gong, sehingga kewenangan tersebut diserahkan kepada Mulyono.

oleh Anendya Niervana diperbarui 14 Mar 2018, 03:17 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (Liputan6.com/Anendya Niervana)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy didaulat menjadi pembuka dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TNI Manunggal Membangun Desa ke-101 di Hotel Ciputra, Jakarta Barat, Selasa (13/3/2018).

Usai memberikan sambutan, Muhadjir diberikan pemukul gong oleh panitia untuk membuka acara secara simbolik. Namun, Muhadjir justru memberikan gagang pemukul gong tersebut kepada Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono.

Menurut Muhadjir dirinya sudah terlalu sering memukul gong, sehingga kewenangan tersebut diserahkan kepada Mulyono.

"Saya sudah terlalu sering memukul gong, jadi saya serahkan saja kepada Pak Kasad," ujar Muhadjir kepada awak media yang akan mengabadikan momen tersebut.

Sambil tertawa, Mulyono menerima pemukul gong yang diberikan oleh Muhadjir. Sebelum memukul, tangan Mulyono sempat berhenti di depan gong. Raut wajahnya menampakan kebingungan.

"Saya seringnya pukul orang, jadi saya enggak tahu kalau pukul gong ini biasanya berapa kali?" canda Mulyono. Audiens pun dibuat tertawa mendengar guyonan itu.

Panitia pun memberi tahu agar Mulyono memukul gong sebanyak lima kali. Setelah Mulyono menabuhkan gong, acara resmi dibuka.

Setelah itu, keduanya bertukar pakaian khas institusi masing-masing. Muhadjir mengenakan jaket dengan corak khas TNI AD. Sementara Mulyono mengenakan rompi dengan bordiran tulisan dan logo Kemendikbud.

2 dari 2 halaman

Kerjasama dengan Kemendikbud

Kasad Jenderal Mulyono setelah memberi penghargaan kepada rekan-rekan media dalam silaturahmi KSAD dan media di Jakarta, Rabu (21/2). Penghargaan diberikan sebagai apresiasi kontribusi positifnya terhadap kemajuan TNI AD. (Liputan6.com/Johan Tallo)

TMMD merupakan program rutin TNI yang diselenggarakan tiga kali dalam setahun selama 30 hari. Program yang melibatkan 7.500 orang dari unsur TNI/Polri, Kementerian/LPNK, pemda dan masyarakat ini akan berlangsung dari 28 Maret hingga 26 April.

Menurut Mulyono program ini merupakan wujud dari tugas pokok TNI selain operasi militer. Yaitu, sebagai tangan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kita sampaikan bahwa itu merupakan implementasi tugas pokok TNI yaitu operasi militer selain perang dalam tugas nontempur yaitu membantu pemda dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan mempercepat proses pembangunan," jelas Mulyono.

Selain membangun desa secara fisik, peningkatan non fisik turut menjadi target dalam program ini. Untuk itu, Muhadjir berharap partisipan dalam program ini bisa memberikan pendidikan dasar dengan baik.

"Nanti para prajurit yang selama ini jadi pengajar di sekolah atau yang baru akan mengajar, akan kita latih dalam aspek proses belajar mengajar dan pemahaman tentang pedagogig sehingga proses yang dilaksanakan lebih baik," terang Muhadjir.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya