Panglima TNI Antisipasi Serangan Siber di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut pihaknya telah memetakan indikasi serangan siber yang dilakukan sekelompok orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2018, 06:45 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin upacara sertijab KSAU di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/1). Marsekal TNI Yuyu Sutisna menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang telah menjadi Panglima TNI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut pihaknya telah memetakan indikasi serangan siber yang dilakukan sekelompok orang. Tujuannya untuk menyebar ujaran kebencian maupun berita tidak benar (hoaks) dalam pelaksanaan Pilkada 2018 dan  Pilpres 2019.

Hadi mengatakan, TNI bersama Polri bertanggung jawab untuk mengantisipasi apabila ancaman-ancaman tersebut terjadi.

"Tahun ini akan diselenggarakan Pilkada serentak yang akan dilakukan di 171 daerah di seluruh Indonesia, serta tahapan Pilpres 2019. Tentunya hal ini akan menentukan stabilitas jalannya roda pemerintahan, baik di pusat maupun daerah," ucap Panglima TNI, usai memberikan materi kuliah umum di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa 13 Maret 2018.

Dia mengaku sudah mengantisipasi munculnya serangan siber dengan mengontrol informasi-informasi yang berisi ujaran kebencian maupun hoaks. Ia menegaskan, soliditas antara TNI-Polri dalam mengawal Pilkada 2018 tetap terjaga.

"Kalau TNI dan Polri sudah solid, pasti keamanan terjaga. Pesta demokrasi ini akan berjalan dengan tenang," kata Panglima TNI.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Penguasaan Teknologi

Menurut dia, dalam militer, dunia siber sekarang sudah menjadi hal yang sangat vital dan merupakan salah satu domain dalam operasi militer (cyber space domain).

Hal yang unik dari cyber space domain itu, sebut dia, peperangan modern tergantung dari kesuksesan menguasai teknologi. "Jika dulu penguasaan wilayah secara fisik sebagai yang utama, maka dalam nuansa kekinian, itu lebih kepada virtual yaitu penguasaan dan pengelolaan terhadap wilayah dunia maya," tutur Panglima TNI.

Sementara itu Rektor Universitas Pertahanan Mayjen TNI Yoedhi Swastanto mengatakan, jajarannya akan bersinergi untuk menghasilkan lulusan-lulusan mahasiswa yang ahli dalam dunia IT. Hal itu, untuk menunjang skill dan kemampuan mahasiswa Unhan dalam memberikan kontribusi dalam penanganan serangan siber.

"Kedatangan Panglima TNI juga sekaligus kita ingin mengetahui kebijakan TNI di dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah. Beliau tadi juga menyampaikan dukungan strateginya, khususnya ancaman di dunia maya," tuturnya. 

 

Reporter: Radeva Pragia Bempah

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya