Langkah AHY Jelang Pilpres 2019: Saya Realistis

AHY tak membantah ada pandangan sejumlah pihak terkait aktivitasnya yang dikaitkan dengan safari politik menuju Pilpres 2019.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Mar 2018, 18:22 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memegang bendera saat pengukuhan sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, untuk Pemilukada dan Pilpres 2019, Jakarta, Sabtu (17/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mulai rajin berkeliling menemui sejumlah tokoh politik. Usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa 6 Maret kemarin, hari ini AHY menemui Menko Polhukam Wiranto, yang juga Ketua Dewan Pembina Hanura.

Dia tak membantah ada pandangan sejumlah pihak terkait aktivitasnya yang dikaitkan dengan safari politik menuju Pilpres 2019.

"Saya memang tidak akan bisa mematahkan spekulasi publik, apalagi kalau masuk dalam ranah politik. Saya pikir sah-sah saja jika ada yang berpikiran seperti itu. Tapi yang jelas semangat yang kami bangun adalah untuk menjembatani komunikasi. Sehingga tidak terjadi kebuntuan komunikasi dan informasi," ucap AHY di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Dia menuturkan, jika komunikasi itu tidak berjalan baik, bisa terjadi salah perhitungn.

"Dalam politik, tentu tidak diharapkan miss calculate (salah perhitungan). Karena benar-benar harus dihitung dengan baik dan cermat, sehingga kontestasi yang dihadapi bersama di tahun 2019, membawa manfaat baik," ungkapnya.

Disinggung adanya anggapan langkahnya saat ini adalah untuk menyiapkan calon alternatif cawapres di tahun 2019, AHY tegas membantahnya.

2 dari 2 halaman

Realistis

"Saya adalah orang yang realistis. Saya mengamini setiap ada semangat, harapan, aspirasi dari kader Demokrat dan masyarakat luas yang menginginkan, ayo Mas AHY jadi tokoh alternatif. Terhadap doa yang baik, saya mengamininya, saya harus realistis lagi melihat logika politik hari ini. Realitasnya PT 20 persen tadi," ujar AHY.

"Boleh semangat untuk diusung. Tapi jika tak mendapat tiket 20 persen, elektabilitas setinggi apa pun seseorang, sulit rasanya masuk dalam kontestasi dalam pemilu 2019," kata dia.

Lalu, bagaimana dengan posisi menteri? "Yang ngajak siapa," AHY memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya