Bursa Asia Dibuka Menguat, Nikkei Melonjak 2 Persen

Sektor otomotif dan teknologi menjadi pendorong kenaikan bursa Jepang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Mar 2018, 08:45 WIB
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia reli pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini mengikuti tren kenaikan di bursa Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Bursa saham bergerak di zona positif karena kekhawatiran akan perang dagang mulai mereda.

Mengutip CNBC, Selasa (6/3/2018), indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 2,03 persen atau 426,97 poin. Dolar AS merayap naik terhadap yen karena kekhawatiran akan perang dagang akibat kebijakan yang didengungkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Saham-saham yang berorientasi ekspor naik pada perdagangan hari ini. Sektor otomotif dan teknologi menjadi pendorong kenaikan bursa Jepang.

Di Korea Selatan, indeks patokan Kospi naik 1,16 persen di pagi hari. Seluruh sektor berada di zona hijau termasuk produsen baja.

Sementara di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 1,29 persen dengan 12 sub indeks berada di wilayah positif.

Sektor energi menjadi pendorong penguatan bursa di Australia pada awal hari ini.

2 dari 2 halaman

Wall Street Kembali Menguat

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Di AS, Wall Street ditutup menguat seiring meredanya kekhawatiran terjadinya perang dagang di pasar global. Para investor bertaruh bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menurunkan ancamannya untuk memberlakukan tarif impor baja dan aluminium.

Para ahli juga menilai kenaikan harga minyak dan pemilu di Italia turut mendorong ketiga indeks utama menguat.

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 336,7 poin atau 1,37 persen menjadi 24.874,76. Sementara indeks S&P 500 naik 29,69 poin atau 1,10 persen menjadi 2.720,94 dan Nasdaq Composite bertambah 72,84 poin atau 1 persen menjadi 7.330,71.

Investor mulai mengamati ancaman Trump sebagai alat negosiasi setelah muncul tweet bahwa Kanada dan Meksiko dapat menghindari usulan tarif jika mereka menyetujui perundingan Free Trade Agreement (NAFTA) Amerika Utara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya