5 Pesepak Bola Paling Lincah di Dunia, Ronaldo Tak Termasuk

Wilfried Zaha memang tampil cukup konsisten bersama Crystal Palace. Ketika tengah on-fire, dia dianggap sebagai pemain yang sukar dihentikan maupun lawan coba melancarkan tekel-tekel kasar.

Sempat pindah ke Manchester United, dia lantas kembali ke Palace setelah tak terpakai di sana. Sejak musim 2013-14, dia tak pernah melakukan catatan di bawah 2,8 dribel per pertandingan.

Musim lalu, dia menghasilkan 4,1 dribel per laga yang menjadikannya salah satu pemain terbaik di seluruh liga. Hal itu sejalan dengan performanya di lapanan karena dia telah mengemas empat gol, menciptakan dua assist dan total 35 peluang dalam 20 pertandingan Liga Inggris musim ini.

Ousmane Dembélé memang memiliki kemampuan menggiring bola dengan kedua kakinya. Ketepatan dan kecepatan yang dia lakukan seperti cheetah yang ingin memangsa.

Dalam kariernya, Dembele nyaris selalu melakukan tiga kali dribel per laga. Sebuah cedera hamstring yang panjang baru-baru ini menghentikan kemajuannya.

Akibatnya, tidak adil untuk menilai penampilannya musim ini berdasarkan statistik. Karena dia hanya tampil lima kali di liga. Jika dalam kondisi terbaik, tidak ada yang meragukan kemampuannya sebagai dribbler terbaik di dunia.

Eden Hazard merupakan dribbler terbaik Liga Inggris. Sangat sulit merebut bola dari kaki Hazard. Masih inat Francis Coquelin yang sampai terjatuh karena mengejar Hazard membawa bola? Itu salah satu contohnya.

Pemain asal Belgia itu membuat nama untuk dirinya sendiri di Lille, dengan kemampuan mengolah bolanya yang istimewa. Gayanya membawa bola memang khas dan secara otomatis menarik perhatian banyak orang.

Kecuali musim pertamanya di Stamford Bridge, dia tidak pernah memiliki rataan dribel di bawah 3 kali per laga. Musim ini saja, dia telah menyelesaikan lima dribel per laga dan terus menambahkan lebih banyak gol serta assist untuk Chelsea.

Sama seperti Eden Hazard, kemampuan Neymar untuk memperdaya lawannya membuat para penggemar terpesona. Bahkan sekarang, saat bermain di liga yang notabene tak semegah La Liga, ia acap menampilkan semua kemampuan kontrol bolanya secara brilian.

Statistik dribbling-nya berada di luar grafik. Sejak ia menginjakkan kaki di tanah Eropa, rasio dribel per game-nya tidak pernah di bawah tiga. Dari musim 2015-16 dan seterusnya, jumlahnya belum turun dari 4,2 dribbles per game.

Musim ini, dia rata-rata melakukan 7,3 dribel per laga untuk Paris Saint-Germain. Kemampuan Neymar untuk menaklukkan lawannya dengan mulus adalah hal yang menarik untuk ditonton.

Lionel Messi dianggap acap melakukan dribel yang efisien. Bola seperti lengket andai ada di kaki 'penyihir' asal Argentina ini.

Sudah berusia 30 tahun, dia telah melakukan rataan 5,3 kali dribel per laga di La Liga saja. Untuk karier seniornya, dia belum memiliki musim dengan rata-rata di bawah tiga per pertandingan.

Sebagian besar gaya dribel Messi berjalan vertikal, yang akhirnya menghasilkan peluang bagus bagi rekan satu timnya untuk dikonversi. Musim ini, dia memimpin top skorer di Spanyol dengan 20 gol tapi mungkin yang lebih penting, juga memimpin liga dalam hal assist, yakni 11 kali.

Messi punya gaya dribel berbeda dari Hazard dan Neymar. Tapi dia sangat efisien tiap kali memebang bola dan oleh sebab itulah dianggap sebagai pemain paling lincah di dunia.

Eka Setiawan