Bamsoet Minta Polisi Tuntaskan Kasus Kecelakaan Proyek Infrastruktur

Konsorsium yang mengerjakan proyek-proyek infrastruktur harus mempertanggungjawabkan insiden itu.

oleh Andry Haryanto diperbarui 20 Feb 2018, 15:57 WIB
Dua orang warga melihat kondisi tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (20/2). Tak ada penutupan jalur akibat robohnya tiang pancang tol Becakayu. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta kepolisian segera menuntaskan kasus kecelakaan infrastruktur yang marak terjadi akhir-akhir ini. Terakhit kecelakaan tiang tol Becakayu roboh.

"Agar memberikan rasa pertanggungjawaban yang tinggi serta lebih memperhatikan konsorsium kontraktor proyek," kata Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (20/2/2018).

Konsorsium yang mengerjakan proyek-proyek infrastruktur, Bambang Soesatyo menambahkan, harus mempertanggungjawabkan insiden itu.

Menurutnya, kontraktor proyek-proyek infrastruktur harus mengutamakan aspek keselamatan para pekerjanya dengan mengikutsertakan mereka dalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

"Pengerjaan infrastruktur harus lebih cermat guna meminimalkan terjadinya kecelakaan dalam dalam pembangunan proses pembangunannya," kata dia.

Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera menjelaskan rentetan kecelakaan dalam proyek infrastruktur belakangan ini.

Teranyar, proyek kecelakaan ambruknya tiang penyangga beton proyek Tol Becakayu, Jakarta Timur, Selasa pagi tadi. Tujuh pekerja luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

"Meminta Komisi V DPR yang membidang infrastruktur dan perhubungan segera memanggil Kemen PUPR. Guna mempertanggungjawabkan berulangnya insiden kecelakaan proyek pembangunan insfrastruktur," Bamsoet menambahkan.

Dia juga mengimbau pemerintah untuk mengevaluasi seluruh proyek infrastruktur dengan mengecek standar keamanan. Pasalnya, dalam kecelakaan tersebut selalu ada korban terkait insiden itu," kata Bamsoet.

 

2 dari 2 halaman

Rentetan Kecelakaan Kerja Proyek Infrastruktur

Pengemudi ojek online mengamati kondisi tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (20/2). Tak ada penutupan jalur akibat robohnya tiang pancang tol Becakayu. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Politikus Golkar ini menyampaikan bela sungkawa terkait kecelakaan kerja pagi tadi. "Dan saya menyesalkan terulang kembali kecelakaan kerja seperti ini," ujar Bambang.

Bamsoet mencatat, dalam lima bulan terakhir sudah terjadi delapan kali kecelakaan kerja dalam proyek pembangunan infrasturktur. Pada 17 Oktober 2017, tiang proyek pembangunan jalur LRT di Kelapa Gading, Jakarta Utara ambruk.

Selanjutnya pada 3 November 2017, pagar beton pembatas jalur MRT di Jalan Wijaya Jakarta Selatan ambruk sehingga mengakibatkan satu orang terluka. Kecelakaan kembali terjadi pada 16 November 2017, crane proyek pembangunan tol di ruas Jakarta-Cikampek roboh.

Pada 2 Januari 2018, girder jalan tol Depok-Antasari ambruk. Kecelakaan kerja pada proyek LRT berulang dengan ambruknya konstruksi tiang di Pulogadung, Jakarta Timur pada 22 Januari 2018.

Selanjutnya pada 4 Februari 2018, sebuah crane proyek pembangunan rel dwiganda di Jatinegara, Jakarta Timur, ambruk. Akibatnya, empat orang pekerja tewas.

Adapun pada 5 Februari 2018, tembok benton underpass di Jalan Perimeter Bandara Soekarno-Hatta ambruk dan menimpa mobil yang tengah melintas. Akibatnya, satu orang tewas dan satu orang lainnya erluka. Terakhir adalah ambruknya tiang girder di proyek tol Becakayu dini hari tadi. Akibatnya, satu pekerja kritis, sedangkan dan enam pekerja luka parah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya