Tekanan Besar yang Membuat Lionel Messi Menangis

Lionel Messi menangis saat Barcelona disingkirkan Chelsea.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 12 Feb 2018, 17:30 WIB
Striker Barcelona Lionel Messi (AP Photo/Alberto Saiz)

Liputan6.com, Barcelona - Sebelum mencapai level kelas dunia, para pesepak bola harus melalui perjuangan berat dalam kariernya. Kerja keras sejak usia muda dan komitmen terhadap sepak bola jalan yang harus ditempuh untuk menjadi superstar lapangan hijau seperti Lionel Messi.

Penyerang Manchester United, Alexis Sanchez, mengaku beruntung bisa mewujudkan impiannya menjadi pesepak bola papan atas. Tapi, ketika di level atas, Sanchez mengatakan, tekanan akan lebih besar. Pemain sekelas Lionel Messi pun mengalaminya. 

"Selama menjalani masa kanan-kanak, impian saya yakni menjadi pesepak bola dan dapat bermain bersama dengan pemain terbaik di dunia. Terkadang cita-cita itu sulit terwujud di Amerika Selatan, dibandingkan di Eropa. Untuk itu, kami datang dan bermain di Eropa," kata Sanchez, seperti dilansir The Statesman.

"Pengorbanan itu misalnya, Anda jauh dari keluarga, bahkan tidak bisa hadir saat ulang tahun ibu anda. Banyak pemain terlalu fokus kepada karier sepak bola kemudian luput dari perayaan ulang tahun anak-anaknya," ungkap Sanchez.

Ia juga mengungkapkan bahwa karier sebagai pemain sepak bola dunia menjanjikan kehidupan yang mewah dari segi materi. Pemain internasional Chile ini juga senang pencapaian bisa berguna bukan hanya untuk dirinya, tapi juga lingkungannya. Lionel Messi jadi pemain yang membuat Sanchez ingin melakukan hal lebih. 

2 dari 3 halaman

Sepak Bola Menyelamatkan Hidup

Bintang anyar Manchester United, Alexis Sanchez (AP/Alastair Grant)

"Mungkin suatu saat nanti, saya akan bermain di tanah air sendiri, berbuat lebih banyak bagi negeri sendiri. Saya beranggapan bahwa sepak bola mampu menyelamatkan hidup banyak orang," terang mantan pemain Barcelona ini.

"Sepak bola memberi Anda kehidupan super mewah, hanya saja orang terkadang tidak melihat bahwa di balik semuanya itu ada hal yang menyakitkan dan memerlukan banyak pengorbanan," ujarnya.

Sanchez pernah menyaksikan betapa tekanan besar bukan hal mudah bagi para pesepak bola. Pemain berusia 29 tahun ini mengaku pernah menyaksikan Lionel Messi menangis setelah mengalami kekalahan bersama Barcelona.

Lionel Messi pernah menjadi rekan setim Sanchez di Barcelona pada periode 2011-2014. Sanchez juga bersyukur dia pernah bermain bersama pesepak bola terbaik di dunia seperti Lionel Messi.

3 dari 3 halaman

Banyak Tuntutan

Alexis Sanchez saat membela Manchester United (PAUL ELLIS / AFP)

"Anda bahkan bisa saja menangis ketika kalah di laga final. Itulah bagian dari sepak bola. Di ruang ganti Barcelona setelah pertandingan melawan Chelsea, saya melihat Leo (Messi) menangis," bebernya. 

"Ini karena pemain dituntut begitu banyak, dan banyak orang tidak melihat dan memahami hal itu," tutur Sanchez.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya