Liputan6.com, Tashkent: Mungkin tidak ada perempuan lain yang bisa menyamai pencapaian Tuti Yusupova. Sepanjang hidupnya Tuti telah menyaksikan tiga abad berganti. Berdasarkan paspor yang dimilikinya, wanita asal Uzbekistan ini lahir tanggal 1 Juli 1880, saat sejumlah negara bahkan belum berdiri.
"Saya mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan namun saya merasa sangat sehat," kata Yusupova seperti dilansir kantor berita Cihan, beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, wanita yang selama bertahun-tahun bekerja di kanal Shakhtaarna dan Bogen ini belum tercatat dalam Guinness Book of Records. Yusupova harus menjalani pemeriksaan gerontological untuk memastikan keabsahan usianya. Hingga saat ini, Buku Rekor Dunia mencatat nama Maria Luisa Febron-Mayler, wanita asal Quebec, Kanada sebagai wanita tertua di dunia.
Yusupova yang kini umurnya diperkirakan lebih dari 128 tahun ini memiliki dua anak dan 100 keturunan. Yusupova tinggal di kota Tortkol yang berarti Empat Danau, bersama menantu perempuan beserta cucunya. (ANT/CHR/Vin)
"Saya mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan namun saya merasa sangat sehat," kata Yusupova seperti dilansir kantor berita Cihan, beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, wanita yang selama bertahun-tahun bekerja di kanal Shakhtaarna dan Bogen ini belum tercatat dalam Guinness Book of Records. Yusupova harus menjalani pemeriksaan gerontological untuk memastikan keabsahan usianya. Hingga saat ini, Buku Rekor Dunia mencatat nama Maria Luisa Febron-Mayler, wanita asal Quebec, Kanada sebagai wanita tertua di dunia.
Yusupova yang kini umurnya diperkirakan lebih dari 128 tahun ini memiliki dua anak dan 100 keturunan. Yusupova tinggal di kota Tortkol yang berarti Empat Danau, bersama menantu perempuan beserta cucunya. (ANT/CHR/Vin)
