Pengamat: SBY Khianati Komitmennya Sendiri

Presiden SBY dinilai telah menghianati komitmennya sendiri. Sebab saat pilpres, SBY telah berkomitmen pemerintahannya akan dipegang oleh orang-orang yang profesional.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Mar 2011, 10:49 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai telah menghianati komitmennya sendiri. Sebab saat pemilihan presiden tahun 2004 dan 2010, Presiden SBY telah berkomitmen pemerintahannya akan dipegang oleh orang-orang yang profesional. Demikian diungkapkan pengamat politik Tjipta Lesmana.

"Sebetulnya Presiden SBY itu mengkhianati komitmennya sendiri. Maksudnya apa? Presiden SBY semenjak awal 2004 dan 2009 dia ulang-ulang menyatakan komitmenya kepada rakyat, kalau saya terpilih, maka pemerintahan saya terdiri dari orang-orang yang profesional," ujar Tjipta di Jakarta, Sabtu (5/3).

Namun kenyataannya SBY mengkhianati komitmennya. "Artinya apa, kabinetnya dibentuk tapi ada menteri yang tidak mengerti di bidangnya sendiri, sebagai contoh Patrialis Akbar," tuturnya sambil menambahkan. "Semata-mata dari partai politik tertentu, inilah yang menyebabkan kabinet jelek sekali,".

Tjipta menghimbau kepada Presiden memilih pembantunya dari kacamata profesionalisme. Bukan dari warna politiknya. "Bentuklah kabinet dengan prinsip profesionalisme. Warna politik prinsip nomor dua. Kalau menggunakan warna politik jadi prinsip pertama pasti kabinetnya akan 'jeblog' lagi," tegasnya.(JUM)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya