Nurdin Halid: Saya Diancam Dibunuh

Nurdin mengaku akan menjawab semua pertanyaan yang diajukan anggota Komisi X. Syaratnya, anggota DPR dapat menjamin keselamatan diri Nurdin dari ancaman pembunuhan yang dia terima melalui pesan singkat.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Mar 2011, 19:54 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menangis saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR, Selasa (1/3). "Saya berterima kasih atas masukan seluruh anggota Komisi X, baik tanggapan atau yang meminta mundur," ujar Nurdin dengan nada berat, saat menanggapi permintaan beberapa anggota Komisi X.

Nurdin mengaku akan menjawab semua pertanyaan yang diajukan anggota Komisi X. Syaratnya, anggota DPR dapat menjamin keselamatan diri Nurdin dari ancaman pembunuhan yang dia terima melalui pesan singkat.

"Saya ingin blak-blakan, akan saya buka semuanya di sini. Apa yang sebenarnya sedang terjadi. Untuk itu saya minta perlindungan keamanan," ujar Nurdin. Menurut dia, ada pesan singkat yang mengancam nyawanya dan keluarganya.

Nurdin mengaku dirinya diancam ingin dibunuh oleh salah seorang pejabat negara. Bukan hanya dia, tapi juga seluruh anggota keluarganya diancam ingin dibunuh.

"Saya menerima SMS diancam mau dibunuh. Keluarga saya juga diancam mau dibunuh," ungkap Nurdin. Untuk itu Nurdin meminta seluruh anggota Komisi X DPR menjamin kepastian hukum dan keamanan atas dirinya. Dengan begitu dia bisa menjalankan kinerja di PSSI sampai selesai.

Nurdin juga menjelaskan bahwa bukan hanya dirinya yang mendapatkan ancaman. Rekan-rekan pengurus PSSI juga diancam hal yang yang sama. "Termasuk kawan-kawan saya di daerah, luar bisa memang tekanan-tekanan itu. Oleh karena itu saya meminta perlindungan hukum kepada anggota komisi X," paparnya.(ULF)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya