BNI Tambah Modal di BNI Syariah Sebesar Rp 1 Triliun

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menambah modal di anak usaha perseroan yaitu PT Bank BNI Syariah sebesar Rp 1 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jan 2018, 10:45 WIB
PT Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan kartu pembayaran elektronik bernama RAILPAY, di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (19/12). KAI melakukan sinergi atau kerja sama dengan tiga bank BUMN yakni, BRI, Mandiri dan BNI. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menambah modal di anak usaha perseroan yaitu PT Bank BNI Syariah sebesar Rp 1 triliun.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Rabu (3/1/2017), perseroan melakukan pembelian saham dalam simpanan PT Bank BNI Syariah sebanyak 1.000.000 lembar saham senilai Rp 1 triliun.

Penambahan modal itu membuat modal disetor PT Bank BNI Syariah berubah dari Rp 1,50 triliun menjadi Rp 2,50 triliun.

Dengan demikian komposisi pemegang saham mengalami perubahan dari sebelumnya perseroan 99,90 persen dan PT BNI Life sebesar 0,10 persen menjadi perseroan sebesar 99,94 persen dan PT BNI Life sebesar 0,06 persen.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ryan Kiryanto menuturkan, penambahan modal ini tidak berdampak secara langsung karena dilakukan kepada anak perusahaan yang dimiliki secara mayoritas oleh perseroan. Selain itu juga tidak mengubah pemegang saham pengendali.

"Segala anggaran terkait penambahan modal ini telah dianggarkan dalam rencana bisnis bank (RBB) Perseroan pada 2017," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

BNI Tak Berencana Tambah ATM pada 2018

Suasana aktivitas di kantor BNI di Jakarta, Selasa (11/8/2015). Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. mencatat hingga semester I/2015 dana kelolaan perusahaan naik 8% . (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI belum berencana menambah unit anjungan tunai mandiri (ATM) pada tahun depan. Hal ini dilakukan mengingat bank plat merah tersebut telah bergabung dalam Himbara dan memiliki ATM bersama bernama ATM Merah Putih.

Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, sebelum ada ATM bersama ini, banyak wilayah yang tidak terjangkau oleh masing-masing bank BUMN, termasuk BNI. Namun adanya ATM Merah Putih terbukti mampu mengisi kekosongan tersebut.

"Dulu dengan penggunaan ATM kalau sendiri-sendiri ini ada blank spot," ujar dia di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Rabu 8 November 2017.

Namun dengan adanya ATM Merah Putih ini, lanjut dia, maka penambahan unit ATM tidak lagi menjadi prioritas perseroan. Dan dengan adanya ATM bersama ini, BNI bisa merelokasi ATM yang berada di satu titik dengan ATM bersama ke tempat lain yang belum terjangkau.

"Ini dengan ATM bersama menambah ATM tidak jadi priotitas. Dengan adanya ATM bersama kita bisa relokasi. Dari jumlah tidak menambah," tandas dia.

Sebagai informasi, BNI saat ini memiliki sekitar 16 ribu ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. BNI juga memiliki 1.714 outlet yang tersebardi 34 provinsi dan 384 kabupaten.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya