Bos CIA: Jangan Tanya Saya jika Kim Jong-un Nanti Tewas...

Mike Pompeo mengatakan badan intelijen yang ia pimpin tak akan berbicara apa pun jika terjadi sesuatu menimpa Kim Jong-un.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 22 Okt 2017, 16:01 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un mengecek sepatu saat mengunjungi pabrik sepatu Ryuwon di Pyongyang 19 Oktober 2017. (AFP Photo/KCNA Via KNS/Str/South Korea Out/Republic Of Korea Out)

Liputan6.com, Washington, DC - Jika pada suatu hari nanti terdengar kabar pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, hilang atau tewas, CIA dipastikan akan bungkam. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Direktur CIA sendiri, Mike Pompeo.

Kepada pejabat keamanan di sebuah konferensi di Washington, Pompeo mengatakan, badan intelijen itu tak akan berbicara apa pun jika sesuatu terjadi terhadap Kim Jong-un.

"Dengan segala hormat, jika Kim Jong-un harus raib, mengingat sejarah CIA, saya tidak akan mengeluarkan pernyataan sedikit pun," kata Pompeo di forum Foundation for Defence of Democracies seperti dikutip dari Independent pada Minggu (22/10/2017).

"Seseorang mungkin akan berpikir itu suatu kebetulan, tapi Anda tahu, memang ada kecelakaan, tapi itu seluruhnya benar," katanya.

Pernyataan Pompeo itu dilaporkan pertama kali oleh South China Morning Post.

Pompeo merujuk sejarah badan intelijen AS terkait dengan plot penggulingan pemerintah sah, termasuk Iran, Kongo, dan Chile.

Pernyataan itu datang beberapa minggu setelah Korea Utara mengklaim CIA mencoba membunuh Kim dengan bantuan badan intelijen Seoul.

Sejauh ini, tak ada bukti yang mendukung klaim Pyongyang.

Tak hanya soal rencana "bungkam" jika Jong-un tewas, Pompeo memperingatkan bahwa Korea Utara dalam beberapa bulan ke depan mampu menyempurnakan kemampuan nuklirnya dan mengatakan, Donald Trump siap menggunakan kekuatan militer melawan negara itu jika perlu.

"Mereka cukup dekat sekarang dalam kemampuan mereka bahwa dari perspektif kebijakan AS kita harus bersikap seolah-olah kita berada di titik puncak mereka mencapai tujuan mereka untuk dapat menyerang AS," katanya.

Akan tetapi, Pompeo bersikeras, ada perbedaan antara memiliki kemampuan untuk menembakkan satu rudal nuklir dan kemampuan untuk mengembangkan persenjataan senjata semacam itu.

Berbicara pada acara yang sama, Penasihat Keamanan Nasional AS HR McMaster mengatakan, "Kami dalam perlombaan untuk menyelesaikan tindakan militer yang singkat ini."

Dia menambahkan, "Kami memang tidak telat, tapi kami kehabisan waktu..."

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya