Pertengkaran di Balik Terbunuhnya Ketua DPRD Kolaka Utara

Keluarga tidak menyangka sang istri menjadi tokoh di balik pembunuhan Ketua DPRD Kolaka Utara itu.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 20 Okt 2017, 11:31 WIB
Ketua DPRD Kolaka Utara Musakkir Sarira berfoto bersama istri Andi Erni Astuti. (dok. istimewa)

Liputan6.com, Kolaka Utara - Kepolisian Resor Kolaka Utara sudah menetapkan Andi Erni Astuti sebagai tersangka pembunuhan terhadap Ketua DPRD Kolaka Utara, Musakkir Sarira, Kamis, 19 Oktober 2017.

Setelah status tersangka diberikan, salah satu kawan dekat korban, yakni Sekretaris DPD I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Litanto, mengungkap sisi berbeda dari wanita berhijab itu. Ternyata, sebelum kejadian penikaman, kedua pasangan suami istri itu sering terlibat perselisihan.

Sebelum kejadian nahas itu, pasangan suami istri yang belum lama menunaikan ibadah haji ini sempat cekcok. Hal ini didapat Litanto dari keterangan kerabat korban di Kolaka Utara saat menyambangi rumah duka, Kamis, 19 OKtober 2017.

"Suka cemburu istrinya, kalau almarhum terima telepon sering dicurigai telepon orang lain," tuturnya ketika dihubungi via telepon, Kamis (19/10/2017).

Malah, kata Litanto, istrinya sempat ingin menggugat cerai. Namun, Musakkir Sarira menolak karena memikirkan tiga anak perempuannya yang masih kecil. Hal ini terjadi sebelum keduanya berangkat ke Mekah, beberapa waktu lalu.

Diduga keduanya berangkat haji ke Mekah untuk menutupi cekcok yang terjadi di dalam rumah tangga mereka. Hal ini sempat membuat bingung sejumlah orang dekatnya. Mengapa istrinya sampai menjadi "tokoh" di balik kematian Ketua DPRD Kolaka Utara itu.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPRD Kolaka Utara, Musakkir Sarira, dinyatakan meninggal dunia pada Rabu, 18 Oktober 2017. Dia kehabisan darah ketika tiba di RSUD Kolaka akibat luka tusuk di bagian perutnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya