Cerita Dosen Pembimbing Skripsi soal Dwi Hartanto

Kian ramainya perbincangan mengenai Dwi Hartanto alias The Next Habibie membuat mantan dosen pembimbing skripsi angkat bicara.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 10 Okt 2017, 16:45 WIB
Yuliana Rahmawati, dosen pembimbing skripsi Dwi Hartanto angkat bicara. Foto (Switzy Sabandar/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Dosen pembimbing skripsi Dwi Hartanto di Institut Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND Yogyakarta akhirnya buka suara. Perempuan bernama Yuliana Rahmawati itu bercerita soal mahasiswanya yang menghebohkan dunia dengan berita kebohongan atas prestasi yang diklaimnya, sehingga dijuluki "The Next Habibie".

Dia mengenal laki-laki kelahiran Madiun itu sebagai mahasiswa yang aktif dan cerdas. Dwi Hartanto tercatat menjadi mahasiswa jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND Yogyakarta pada 2001 dengan nomor mahasiswa 01052087. Ia dinyatakan lulus cum laude pada 15 November 2005 dan diwisuda pada 26 November 2005 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,88.

Dwi Hartanto mengusung judul skripsi "Membangun Robot Cerdas Pemadam Api Berbasis Algoritma Kecerdasan Artificial Neural Network (ANN)". Selain berprestasi sebagai lulusan terbaik, laki-laki itu juga merupakan mahasiswa berprestasi tingkat Kopertis Wilayah V.

"Intensitas pertemuan kami saat bimbingan skripsi, tidak banyak kesulitan, lancar-lancar saja, tidak ada kendala berarti," ujar Yuli di IST AKPRIND Yogyakarta, Selasa (10/10/2017).

Surat kelulusan Dwi Hartanto alias The Next Habibie saat berkuliah di IST AKPRIND. Foto: (Switzy Sabandar/Liputan6.com)
Ia tidak bisa mengingat secara pasti, berapa lama waktu yang dihabiskan Dwi Hartanto untuk menyelesaikan skripsinya. Akan tetapi, jika melihat waktu lulus yang tepat waktu, skripsi berhasil diselesaikan tidak lebih dari satu tahun.

"Terus terang saya sedih melihat kondisi seperti ini, ternyata kepintaran saja tidak cukup, tetapi attitude juga penting," kata Yuli.

Perempuan berkerudung ini juga mempunyai pesan yang ingin disampaikan kepada mantan mahasiswanya itu. Ia berharap Dwi Hartanto bisa memperbaiki sikapnya. Dia merasa Dwi memiliki potensi yang sayang jika harus dimatikan dengan kasus ini.

"Kalau perlu, Dwi Hartanto datang ke kampus untuk minta maaf," kata Yuli.

Saksikan video pilihan di bawah ini!

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya