Sejumlah pengunjung menikmati hiburan di sebuah restoran Korea Utara, Pyongyang Okryu-gwan di Dubai (21/9). Restoran ini menyajikan berbagai makanan khas Korea Utara dan menghadirkan penampilan musik tradisional Korut. (AFP Photo/Giuseppe Cacace)
Pramusaji berdiri di depan pintu masuk restoran Korea Utara, Pyongyang Okryu-gwan di Dubai (21/9). Dubai menjadi salah satu negara Teluk yang memperbolehkan warga Korut berbisnis di wilayahnya. (AFP Photo/Giuseppe Cacace)
Pramusaji melayani pengunjung di sebuah restoran Korea Utara, Pyongyang Okryu-gwan di Dubai (21/9). Di restoran Pyongyang Okryu-gwan menayangkan siaran televisi Korea Utara. (AFP Photo/Giuseppe Cacace)
Pramusaji membawa minuman untuk pengunjung di restoran Korea Utara, Pyongyang Okryu-gwan di Dubai (21/9). Meski Korut anti-Amerika Serikat, restoran ini menjual minuman Coca-Cola. (AFP Photo/Giuseppe Cacace)
Pramusaji berdiri di dekat buku bertuliskan "Kim Jong-un" dengan bahasa Arab di restoran Korea Utara, Pyongyang Okryu-gwan di Dubai (21/9). Pramusaji di restoran ini mengenakan busana merah lengkap dengan pin bendera Korut. (AFP Photo/Giuseppe Cacace)
Pramusaji melayani pengunjung di sebuah restoran Korea Utara, Pyongyang Okryu-gwan di Dubai (21/9). Restoran ini menyajikan berbagai makanan khas Korea Utara dan menghadirkan penampilan musik tradisional Korut. (AFP Photo/Giuseppe Cacace)
Sejumlah pengunjung menikmati hiburan di sebuah restoran Korea Utara, Pyongyang Okryu-gwan di Dubai (21/9). Dubai menjadi salah satu negara Teluk yang memperbolehkan warga Korut berbisnis di wilayahnya. (AFP Photo/Giuseppe Cacace)
Pramusaji membawa makanan khas Korea Utara di restoran Pyongyang Okryu-gwan di Dubai (21/9). Meski Korut anti-Amerika Serikat, restoran ini menjual minuman Coca-Cola. (AFP Photo/Giuseppe Cacace)
Sejumlah pengunjung menikmati salah satu hiburan di restoran Pyongyang Okryu-gwan, Dubai (21/9). Di restoran Pyongyang Okryu-gwan menayangkan siaran televisi Korea Utara. (AFP Photo/Giuseppe Cacace)
