NASA Tangkap Asteroid Kembar Tertua di Tata Surya, Apa Berbahaya?

Diketahui, formasi asteroid kembar ini berasal dari satu bentuk asteroid yang usianya sudah 5.000 tahun.

oleh Jeko I. R. diperbarui 24 Sep 2017, 08:00 WIB
Ilustrasi asteroid kembar. (Foto: Mirror)

Liputan6.com, California - Layaknya planet, asteroid pun jumlahnya tak bisa dihitung. Benda alam luar angkasa tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.

Terbaru, sekelompok astronom NASA menemukan asteroid baru dengan karakteristik yang terbilang unik. Berdasarkan pengamatan, asteroid tersebut berbentuk kembar dan disebut berusia 5.000 tahun.

Menurut yang dilansir Mirror, Minggu (24/9/2017), asteroid kembar ini memiliki 'ekor' di mana ujungnya memiliki pecahan bebatuan. Ekor tersebut membuat bentuknya sekilas seperti komet.

Para astronom Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut diketahui bekerjasama dengan astronom Jerman untuk meneliti lebih lanjut asteroid kembar ini.

Mereka juga menggunakan teleskop luar angkasa Hubble untuk mengobservasi asteroid binary yang berlokasi di wilayah sabuk antara planet Mars dan Jupiter.

Penemuan asteroid kembar ini dipublikasikan para astronom di jurnal Nature. Sepasang asteroid yang dikenal dengan nama 288P itu diketahui berlokasi sekitar 100 kilometer (62 mil) dari Mars.

Astronom percaya asteroid kembar ini berasal dari sebuah asteroid yang pecah di luar angkasa.

"Skenario formasi dugaan kami adalah, 288P pecah akibat rotasi yang cepat. Setelah pecah, fragmen antara asteroid tersebut terbelah menjadi dua," ujar pimpinan astronom peneliti 288P Jessica Agarwal.

Agarwal melanjutkan, sangat jarang bagi astronom bisa menemukan asteroid binary yang ternyata juga merupakan komet.

Pasalnya, baik asteroid dan komet sama-sama berbeda. Asteroid adalah benda alam yang juga mengitari sebuah planet, ukurannya lebih kecil dari planet yang dikitari.

Adapun komet merupakan benda alam yang mirip dari asteroid, tetapi susunannya terbentuk dari gas karbondioksida, metana, air, dan debu yang membeku. Orbit komet biasanya juga berbentuk elips dan lebih panjang dari orbit asteroid ke sebuah planet.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya